Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Suara "Udah" Saat Gibran Bicara di Debat, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 26/12/2023, 12:16 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsorsium stasiun televisi penyelenggara debat calon wakil presiden (cawapres) 2024 angkat bicara soal adanya suara "udah" yang terdengar ketika cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyampaikan jawaban dalam debat Jumat (22/12/2023).

Mereka membantah bahwa suara itu merupakan indikasi bahwa adanya "pembisik" Gibran melalui beberapa device mic yang melekat di badan, sebagaimana dituduhkan sejumlah pihak di berbagai media.

"Kami juga menerima pertanyaan terkait suara 'udah' yang diduga merupakan suara perempuan pada menit 2.22.17 menjelang berakhirnya acara," bunyi pernyataan bersama konsorsium tersebut yang disampaikan kepada KPU KPU RI Hasyim Asy'ari.

"Hasil pengecekan tim menunjukkan, suara tersebut adalah milik moderator debat perempuan Liviana Cherlisa yang sedang berkoordinasi dengan mitra moderatornya, Alfito Deannova," lanjut mereka.

Baca juga: Timnas Anies-Cak Imin Anggap Pertanyaan SGIE Gibran Sebagai Jebakan

Dalam pernyataan yang sama, mereka juga membantah tudingan adanya kejanggalan mikrofon yang menguntungkan putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Mereka menegaskan tidak memberikan keistimewaan atau meletakkan preferensi terhadap kontestan tertentu.

"Segala hal-ihwal menyangkut persiapan debat dilaksanakan terbuka di bawah arahan KPU, dengan mengundang semua tim paslon dengan diskusi yang sangat rinci menyangkut materi debat, panelis, desain panggung hingga pengaturan lighting dan bahkan jenis mikrofon yang akan dipakai," ungkap konsorsium.

"Ketiga tim peserta memahami dan menyepakati seluruh detil pengaturan event yang telah didiskusikan berkali-kali secara maraton dengan konsorsium penyelenggara," lanjut konsorsium.

Baca juga: Debat Mahfud Vs Gibran soal Pajak, Pahami Bedanya Rate Pajak, dengan Rasio Pajak

Mereka menggarisbawahi bahwa prinsip utama yang dimintakan KPU adalah kesetaraan dan keadilan bagi seluruh peserta, untuk memastikan pesan dalam debat sampai pada publik dengan cara sebaik-baiknya.

Ini termasuk jatah waktu penyampaian, jumlah tim pendukung, sampai dengan tone dan volume mikrofon.

Ketiga cawapres memakai alat pengeras suara yang sama meliputi 3 lapis devices sekaligus yakni:

1. Mikrofon skin tone countryman yang menempel di pipi melalui cantolan telinga dan kabelnya melingkar di belakang leher peserta serta transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.

2. Clip-on bodypack menempel di baju juga dengan transmitter bodypack yang dipasang di celana atau pinggang bagian belakang atau saku celana peserta.

3. Mikrofon tangan WHM (wireless handheld microphone) diletakan di tiap podium peserta.


"Pemakaian tiga lapis devices ini juga telah menjadi standar yang makin banyak dipakai penyelenggara siaran live event prominen sebagai bentuk kewaspadaan bilamana terjadi malfungsi alat saat acara berlangsung," ujar konsorsium.

Dari evaluasi pelaksanaan debat perdana sebelumnya, KPU juga meminta disiapkan antisipasi akses audio berlapis untuk memastikan problem audio tidak terjadi.

Baca juga: TKN Sebut Pertanyaan Gibran Pakai Istilah Sulit Buat Menguji Kesiapan Lawan

Dinamika debat dan mobilitas peserta di atas panggung, bisa saja jadi penyebab malfungsi alat sehingga mikrofon terpasang tak bisa berfungsi normal. Keputusan memakai tiga lapis devices sekaligus ditujukan agar tiap lapis alat dapat menjadi cadangan, jika alat yang lain bermasalah.

"Dalam konteks debat cawapres lalu, mic clip-on milik Cawapres 01 (Muhaimin Iskandar) sempat lepas beberapa saat, diduga karena Cawapres 01 mengalungkan sarung di leher. Meski demikian, kualitas suara yang tersaji di layar tetap prima, karena tersedia 2 cadangan mic yang langsung menggantikan fungsi clip-on," jelas mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com