Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/12/2023, 11:37 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengklaim bahwa PDI-P sebagai partai yang pertama kali mengusung capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, tidak anti terhadap pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan Aset.

Hal ini disampaikan usai ditanya tentang keinginan Ganjar untuk mengesahkan RUU Perampasan Aset jika terpilih menjadi presiden.

"Satu, dari PDI Perjuangan itu tidak anti RUU Perampasan Aset. Tidak. Sangat setuju dengan RUU Perampasan Aset. Hanya saja, memang dalam pasal-pasalnya, masih banyak yang bolong bolong. Masih banyak pasal-pasal yang karet," kata Andi dalam tayangan Gaspol! Kompas.com, dikutip Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, PDI-P sebagai partai politik penaung Ganjar juga menganggap penting rancangan beleid ini, terutama membuat orang kapok melakukan korupsi.

Untuk itu, dia menilai RUU Perampasan Aset penting demi membuat jera koruptor.

Andi mengatakan, RUU Perampasan Aset sejatinya ingin menitikberatkan pada konsekuensi orang melakukan korupsi adalah miskin selama-lamanya.

"Konsekuensi orang kemudian menjadi tersangka dan dijerat kasus korupsi adalah miskin selama lamanya, bukan hanya untuk dia, tapi juga untuk keluarga dan turunannya. Ini benar-benar bisa buat orang jera," nilai Andi.

Baca juga: Andi Widjajanto: Titik Beda Ganjar dengan Jokowi Cuma Satu, Demokrasi

Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini meyakini PDI-P tengah menggodog dan berdiskusi apa saja untuk RUU Perampasan Aset.

Mulai dari menyiapkan agar tidak ada pasal-pasal karet dalam RUU Perampasan Aset hingga menutupi lubang-lubang yang dianggap bisa meloloskan para koruptor dari jeratan kemiskinan.

"Jadi bukan PDI Perjuangannya tidak setuju dengan UU Perampasan Aset, sangat sangat setuju, hanya harus memastikan bahwa semua pasal yang ada dalam Rancangan Undang Undang itu, menunjukan komitmen pemiskinan koruptor, menunjukkan kepastian, tidak ada pasal-pasal karet yang nanti malah bisa digunakan oleh oknum-oknum penegak hukum," pungkasnya.

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemui usai menghadiri acara Teman Cerita Festival, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023) sore.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo ditemui usai menghadiri acara Teman Cerita Festival, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2023) sore.

Diberitakan sebelumnya, Ganjar Pranowo menyebut bahwa aset koruptor sudah semestinya dimiskinkan sebagai efek jera atas tindakannya.

Hal ini disampaikan Ganjar ketika menjawab pertanyaan mengenai efek jera bagi koruptor dan langkah pengembalian aset hasil korupsi dalam debat, Selasa (12/1/2023).

"Yang pertama dari sisi penegakkan hukumnya dulu. Maka kalau saya mulai dari sini, maka yang mesti dilakukan adalah pemiskinan," ujar Ganjar.

Efek jera lainnya, menurut Ganjar, yakni hadirnya Undang-Undang Perampasan Aset.

Baca juga: Kubu Ganjar Bandingkan Reaksi Prabowo saat Ditanya soal HAM, 2014 Kaget, 2024 Jengkel

Ganjar pun berjanji segera membereskan Undang-Undang Perampasan Aset guna memberikan efek jera kepada koruptor.

"Yang kedua perampasan aset, maka segera kita bereskan Undang-Undang Perampasan Aset," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com