SEMARANG, KOMPAS.com - Istri calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, mengingatkan pentingnya manfaat sayur kelor dan bahan pangan di lingkungan sekitar untuk menanggulangi masalah stunting.
Pernyataan itu Atikoh sampaikan ketika mengunjungi warga di Pasar Jaten, Kampung Jawi, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (17/12/2023).
Kampung Jawi terkenal sebagai pusat kuliner tradisional di Semarang.
Baca juga: Atikoh Ganjar Ikut Safari Politik ke Akar Rumput, Sosialisasikan KTP Sakti
Di hadapan warga yang didominasi ibu-ibu, Atikoh merespons positif ide-ide para pelaku UMKM dan ibu rumah tangga dalam berinovasi untuk mencegah stunting.
"Kemudian dari sisi untuk pencegahan stunting ini juga sudah banyak inovasi, salah satunya itu daun kelor. Daun kelor, kalau di negara barat itu namanya 'moringa'. Kalau namanya 'moringa' itu harganya mahal, tapi kalau 'kelor' itu harganya murah," ujar Atikoh, Minggu (17/12/2023).
Atikoh menyebut, daun kelor merupakan salah satu superfood di Indonesia dan bisa diberikan kepada anak-anak.
Mengutip Kompas.com, kelor juga disebut sebagai pohon ajaib atau miracle tree. Bagian pohon itu, mulai dari daun, batang, biji, akar sampai getahnya bermanfaat untuk kesehatan.
Bentuk olahan daun kelor yang diberikan untuk anak-anak, kata Atikoh, bisa dimasak seperti bayam maupun bakwan.
Baca juga: Ganjar Minta Ruang Tanya Jawab Diperbanyak Saat Debat Capres-Cawapres
"Ini adalah superfood selain tempe, tahu. Superfood yang ada di Indonesia itu adalah daun kelor bisa dikasihkan kepada anak-anak," ujar dia.
Selain inovasi olahan daun kelor, Atikoh juga mendukung inovasi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memilih membuat resep masakan menggunakan modifikasi tepung singkong atau mocaf (modified cassava flour).
Penggunaan mocaf merupakan salah satu terobosan di tengah masyarakat yang terbiasa menggunakan tepung terigu. Sementara, terigu selama ini selalu impor.
Atikoh mengakui, daya perekat dan pengembang yang ada pada terigu melebihi mocaf. Namun, anak-anak SMK menggunakan telur untuk mensiasati kekurangan itu.
"Jadi telur bisa menjadi pengikat juga, protein yang bertambah penggunaan terigunya juga tidak ada dan nongluten," ujar Atikoh.
Baca juga: Buat Kuis ke Warga saat Kampanye, Ganjar: Mau Kasih Sepeda, tapi Enggak Boleh
Kegiatan ini merupakan bagian dari safari politik Atikoh Ganjar yang ditemani Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto.
Mereka akan mendatangi ke sejumlah lokasi dan menemui masyarakat akar rumput di wilayah Jawa Tengah dan di Jawa Timur mulai hari ini sampai Rabu (20/12/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.