Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Hari Sejarah Nasional

Kompas.com - 13/12/2023, 23:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

KOMPAS.com - Hari Sejarah Nasional diperingati setiap tanggal 14 Desember. Meski begitu peringatan ini bukan menjadi hari libur nasional.

Asal-usul Hari Sejarah Nasional

Melansir dari situs resmi Museum Kebangkitan Nasional, adanya Hari Sejarah Nasional untuk mengingatkan generasi penerus bangsa akan sejarah panjang bangsa Indonesia.

Tanggal 14 Desember dipilih karena bertepatan dengan tanggal dimulainya Seminar Sejarah Nasional tahun 1957 di Yogyakarta.

Seminar itu diadakan dengan tujuan untuk mengumpulkan berbagai pendapat dan saran- saran sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia secara ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.

Seminar Sejarah Tahun 1957

Latar belakang adanya seminar sejarah tersebut karena munculnya ketidakpuasan terhadap penulisan sejarah kolonialistik yang dikembangkan pada masa penjajahan Belanda, karena tidak mengungkapkan vitalitas yang dimiliki masyarakat Indonesia (Klooster, 1985: 23). 

Alasan lainnya karena muncul pemikiran dari kalangan sejarawan bahwa perlunya sejarah nasional Indonesia yang nasionalistik, yaitu menempatkan masyarakat Indonesia sebagai pemeran sentral atau dengan kata lain sebagai pahlawannya bukan sebagai musuh. 

Sebelum seminar tersebut juga sempat berlangsung perbedaan pandangan antara Soedjatmoko dan Muhammad Yamin, tentang landasan filosofis dan metodologi yang digunakan untuk menyusun sejarah nasional Indonesia (Klooster, 1985: 75-87).

Tiga keadaan tersebutlah yang membuat perlunya ”Kongres Sejarah Nasional” untuk menentukan garis sejarah Indonesia yang benar. Oleh karena itu berdirilah Hari Sejarah Nasional karena memperingati penyelenggaraan Seminar Sejarah Nasional yang pertama.

Biasanya pada peringatan ini dirayakan dengan berbagai kegiatan dari kementerian lembaga terkait seperti mengadakan Pidato Kesejarahan, Seminar Sejarah Nasional, Pemberian Apresiasi Kesejarahan, dan Pameren Produk Pengetahuan Direktorat Sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com