TANGERANG, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menilai bahwa sosok calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD sebagai mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tanpa skandal.
Hal itu disampaikan Hasto di hadapan ratusan kader PDI-P Kota Tangerang, Banten, Senin (11/12/2023).
Awalnya, Hasto mengenalkan kembali sosok Mahfud kepada kader banteng. Ia mengatakan, pria yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) itu adalah sosok yang mumpuni.
"Pengalamannya di yudikatif, Ketua MK tanpa skandal," ujar Hasto yang diiringi tepuk tangan kader banteng moncong putih Kota Tangerang.
Baca juga: TPN Sebut Ganjar-Mahfud Sudah Miliki Bahan Debat Besok, Hasil Kampanye dan Berbagai Pertemuan
Kemudian, Hasto mengatakan, sosok Mahfud yang tanpa skandal saat menjabat sebagai Ketua MK dirasa bertolak belakang dengan kelakuan hakim Konstitusi beberapa waktu terakhir.
Hasto lantas menyoroti soal kasus eks Ketua MK Anwar Usman yang diberhentikan dari jabatannya karena dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat terkait putusan MK nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang uji materi batas usia capres-cawapres.
"Banyak ini Ketua MK skandal, termasuk yang terakhir yang kena sanksi hakim karena meloloskan keponakannya saudara-saudara sekalian," kata Hasto.
Ia kemudian menjelaskan kenapa Mahfud dianggap tanpa skandal saat menjabat Ketua MK.
Baca juga: Tanggapi Hasil Survei Litbang Kompas, Mahfud: Tak Apa-apa, Survei Tiap Saat Berubah
Hasto menyebut bahwa Mahfud sebagai orang yang bersih ketika menduduki posisi strategis di pemerintahan.
"Berarti jujur, beliau itu menjadi pendekar, pembela, pendekar bagi wong cilik, saudara-saudara sekalian. Dan ini yang kita perlukan," ujarnya.
Terakhir, Hasto mengingatkan bahwa kejadian di MK beberapa waktu belakangan seolah membawa demokrasi ke ujung jurang keadilan.
"Itu karena hukum yang dilupakan, bahkan saat ini ada juga aparat penegak hukum yang tidak netral," kata Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini.
Baca juga: Mahfud MD Ungkap 3 Provinsi Bakal Berembuk Tangani Masalah Pengungsi Rohingya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.