Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ganjar di-"Bully" karena Tetapkan Upah Rendah

Kompas.com - 11/12/2023, 20:59 WIB
Tatang Guritno,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menceritakan pengalamannya di-bully karena menetapkan upah rendah saat menjabat gubernur Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan saat menghadiri forum dialog bersama Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (11/12/2023).

Ganjar mengaku pernah dianggap tak mensejahterakan buruh di Jawa Tengah karena menerapkan Upah Minimum Provinsi (UMP) rendah.

“Saya di-bully oleh semua orang,’ Jawa Tengah percuma tuh, upah buruhnya rendah tuh, kamu mau sejahterakan rakyat bagaimana wong buruh upahnya rendah,’” sebut Ganjar.

UMP Jateng pada 2023 yang ditetapkan saat Ganjar masih menjabat gubernur yakni Rp 1.958.169,69.

Baca juga: Daftar UMP dan UMK Jateng 2023, Berlaku Mulai 1 Januari 2023

Namun bagi Ganjar, tinggi rendahnya upah buruh tak akan menjadi persoalan selama pemerintah mau memberikan berbagai fasilitas untuk menopang pengeluaran buruh.

Ia mengklaim, sempat bertanya pada kelompok buruh apa keresahan yang dialami.

“Lalu saya tanya, kawan-kawan buruh,’Problemmu harian itu apa?,’ kata dia.

Ganjar lalu menemukan tiga persoalan buruh yang menurutnya harus menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan UMP.

Pertama, memastikan skema Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berjalan lancar, baik di bidang kesehatan maupun ketenagakerjaan.

Sebab, keresahan para buruh adalah memenuhi pembayaran jika jatuh sakit.

“Dua, (kata buruh),’Saya takut anak saya enggak bisa sekolah,’ Oke sekolahnya gratis kalau negeri. Kalau tidak bagaimana? Kamu masuk kategori miskin kah? Kalau jawabannya iya, kamu tak kasih subsidi, karena saya punya subsidi,” papar dia.

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Merosot karena Berkomunikasi Gaya Oposisi dan Ditinggal Pendukung Jokowi

Ketiga, lanjut Ganjar, buruh merasa keberatan dengan biaya transportasinya sehari-hari.

Maka, pemerintah harus menyiapkan angkutan umum yang terjangkau.

“Baik, saya buatkan subsidi, saya minta bantuan pusat maka saya bikin Transjateng yang masuk kawasan-kawasan industri dan kawasan-kawasan ekonomi,” tutur Ganjar.

“Subsidinya hanya Rp 10 miliar, kemudian koridornya ditambah. Negara tanggung jawab,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah 16.000 Lebih Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Sandiaga Sebut Pungli di Masjid Istiqlal Segera Ditindak, Disiapkan untuk Kunjungan Paus Fransiskus

Nasional
Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Pakar Ingatkan Jokowi, Pimpinan KPK Tidak Harus dari Kejaksaan dan Polri

Nasional
Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Kritik Haji Ilegal, PBNU: Merampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Jokowi Puji Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna

Nasional
KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

KPK Siap Hadapi Gugatan Praperadilan Gus Muhdlor Senin Hari Ini

Nasional
Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Jasa Raharja Santuni Semua Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang  

Nasional
Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Soal Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Soal Waktu, Komunikasi Tidak Mandek

Nasional
Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Bus Rombongan Siswa SMK Terguling di Subang, Kemendikbud Minta Sekolah Prioritaskan Keselamatan dalam Berkegiatan

Nasional
Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Saat DPR Bantah Dapat Kuota KIP Kuliah dan Klaim Hanya Distribusi...

Nasional
Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Hari Kedua Kunker di Sultra, Jokowi Akan Tinjau RSUD dan Resmikan Jalan

Nasional
Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi 'King Maker' atau Maju Lagi

Serba-serbi Isu Anies pada Pilkada DKI: Antara Jadi "King Maker" atau Maju Lagi

Nasional
Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com