Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sebut Akan Copot Pimpinan Bank jika Persulit Warga Dapat Modal lewat KUR

Kompas.com - 03/12/2023, 18:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

KENDARI, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengatakan, bakal mencopot pimpinan bank yang mempersulit masyarakat untuk mendapatkan modal usaha.

Ha itu dikatakan mantan Gubernur Jawa Tengah dalam acara dialog tokoh masyarakat dan agama di Kendari, Sulawesi Tenggara, Minggu (3/12/2023) sore.

Awalnya, seorang warga bernama Fery mengeluhkan sulitnya memperoleh modal usaha dalam acara tersebut.

"Terus terang di sini banyak sekali yang namanya koperasi. Contohnya begini, pinjam hari ini besok harus dikembalikan. Lah, bagaimana modal itu mau diputar, dan bunganya tinggi," kata Fery.

Baca juga: Kampanye di Kendari, Ganjar Ungkit Saat Jokowi Bisikan soal Pangan

Ganjar lalu balik bertanya kepada Fery, apakah tidak pernah mencari modal usaha lewat program kredit usaha rakyat (KUR).

Fery mengaku pernah mengajukan KUR, tapi ia menganggap syarat dan prosedur untuk mendapatkan KUR tidak sebanding dengan modal yang diperoleh.

"Ada jaminannya pak. Kalau kita ambil Rp 5 juta, jaminannya harus pakai sertifikat rumah, itu sangat tidak layak," kata Fery.

Ganjar lantas menyatakan bahwa syarat tersebut sebetulnya salah karena pinjaman modal usaha Rp 5 juta semestinya tidak perlu memakai jaminan.

Baca juga: Saat Ganjar Ditanya Warga Bakal Gratiskan Apa jika Jadi Presiden...

Menurutnya, syarat itu dibuat-buat oleh pimpinan bank. Ia pun mengatakan bakal mencopot pimpinan bank yang melakukan hal tersebut.

"Masa pinjam Rp 5 juta harus pakai jaminan. Itu yang salah banknya, itu kalau bank-nya di bawah saya, langsung ganti pimpinannya karena KUR sebetulnya tidak perlu agunan," ujar Ganjar.

Ganjar pun menceritakan pengalamannya membuat skema kredit khusus bagi perempuan ketika menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Ia mengungkapkan, modal usaha yang diajukan mereka sesungguhnya tidak besar sehingga ia memberikan suku bunga yang rendah.

"Suku bunganya 2 persen. Mahal apa murah? Bukan murah Bu, itu murah banget, setahun 2 persen. Dan ibu-ibu yang di pasar yang memanfaatkan, inilah tindakan khusus untuk perempuan," kata Ganjar.

Baca juga: Ganjar Janjikan Kesetaraan bagi Perempuan dan Penyandang Disabilitas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com