Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

Kompas.com - 02/12/2023, 21:33 WIB
Regi Pratasyah Vasudewa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menemui sejumlah nelayan di Kronjo, Tangerang, Banten, Sabtu (2/12/2023).

Pantauan di lokasi, Anies sempat berbincang dengan para nelayan yang ingin menyampaikan aspirasi mereka. Para nelayan itu tergabung ke dalam Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Perikanan.

Sekretaris Pokmaswas Rifai berharap, Anies dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarga mereka bila kelak terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.

Baca juga: Singgung Penguatan Hukum, Anies: Dunia Internasional Akan Respons Positif Jika Sudah Dikerjakan

"Kami tidak ingin nelayan itu terbelakang, kami ingin nelayan kita itu seperti negara yang lain. Kami bisa, kami siap," kata Rifai.

Ia pun turut menyoroti sejumlah kebijakan yang dinilainya memberatkan nelayan, dapat dikaji ulang.

"Seterusnya, saya memohon kepada pemerintah pusat agar terkait aturan-aturan tentang perikanan tolong dikaji ulang lagi karena memberatkan seluruh nelayan di nusantara ini," ucap Rifai.

 

Dalam kesempatan itu, Rifai turut menyampaikan lima aspirasi kelompok nelayan kepada Anies.

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan saat memberikan keterangan kepada awak media setelah berdiskusi dengan para nelayan di Kronjo, Tangerang, Sabtu (2/11/2023)KOMPAS.com/Regi Pratasyah Vasudewa Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan saat memberikan keterangan kepada awak media setelah berdiskusi dengan para nelayan di Kronjo, Tangerang, Sabtu (2/11/2023)

Pertama, ia berharap agar pemerintah dapat membangun pelabuhan nusantara di Kecamatan Kronjo. Pada saat yang sama, ia juga berharap agar pemerintah dapat membantu mempermudah pembuatan kapal untuk nelayan.

"Tiga, normalisasi alur Kali Cipasialin diperbarui," ujarnya.

Keempat, para nelayan juga berharap agar saranan dan prasarana yang mereka perlukan dipenuhi pemerintah. Terakhir, mereka berharap agar upaya pematokan laut oleh pengembang dihentikan.

Sementara itu, Anies memastikan bakal memperjuangkan aspirasi nelayan.

Baca juga: Ingin Hadiri Langsung Sidang Umum PBB Jika Jadi Presiden, Anies: Indonesia Perlu Hadir

Salah satunya, terkait aturan jarak melaut. Ia mengaku mendapat laporan dari nelayan yang mengeluh bahwa mereka hanya bisa melaut hingga 12 mil, padahal sebelumnya bisa mencapai 30 mil.

Hal itu kemudian membuat pendapatan para nelayan berkurang.

"Ini adalah nelayan yang berangkatnya semalam, besoknya pulang. Akhirnya mereka terbatasi apa yang mereka bisa dapat," jelas Anies.

"Pendapatannya berkurang tanpa mereka tahu alasannya apa. Ini yang menurut saya harus kita koreksi sama-sama. Jadi nanti kita akan bahas sama-sama," sambungnya.

Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, sedang memberikan solar untuk perahu milik salah satu nelayan dengan dirigen bertulisakan AMIN 1, Kronjo, Tangerang, Sabtu (2/11/2023)KOMPAS.com/Regi Pratasyah Vasudewa Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan, sedang memberikan solar untuk perahu milik salah satu nelayan dengan dirigen bertulisakan AMIN 1, Kronjo, Tangerang, Sabtu (2/11/2023)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com