JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berkelakar soal kebiasaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berdemo ketika harga bahan bakar minyak naik di dalam negeri.
Kelakar ini disampaikannya ketika membuka Kongres XXXII HMI dan Musyawarah Nasional (Munas) XXV Kohati, Kalimantan Barat, Jumat (24/11/2023).
Mulanya, Jokowi menyoroti fenomena perang di beberapa negara yang berpengaruh pada pasokan global.
Ketika perang Rusia-Ukraina misalnya, pasokan gandum di dunia berkurang, saat pasokan di dua negara yang berkonflik justru banjir.
Hal ini kata Jokowi, juga berlaku ketika gempuran terus dilayangkan Israel ke Palestina. Konflik antar dua negara ini bisa meluas ke berbagai negara, yang akibatnya pun dirasakan seluruh negara di dunia.
"Kita juga tidak tahu, di Gaza kalau perangnya ini tidak segera berhenti, imbasnya bisa ke seluruh negara di dunia," kata Jokowi, dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Baca juga: Sebut Indonesia Bakal Segera Jadi Negara Maju, Jokowi: Jangan Salah Pilih Pemimpin!
Jokowi tidak memungkiri, penyerangan di Palestina bisa membuat milisi negara lain turut campur. Sebut saja Hizbullah Lebanon, Houthi Yaman, ISIS Syiria, hingga Iran.
Salah satu komoditas yang mungkin terpengaruh adalah minyak.
"Problemnya adalah bukan perangnya di sana, tapi harga minyak akan naik. Kalau naiknya hanya satu persen enggak papa. Tapi kalau perang itu betul-betul melebar, kita enggak tahu harga minyak akan sampai jatuh di harga berapa," ucap Jokowi.
Jokowi lantas menyimpulkan, naiknya harga minyak dunia turut mengerek harganya di dalam negeri. Hal ini mempengaruhi harga komoditas lain pula.
"Kalau harga minyak naik, artinya seluruh harga barang-barang juga akan ikut naik. Kalau harga minyak naik di sana, berarti di sini harga minyak juga ikut kita naikkan. Dan biasanya HMI pasti demo," seloroh Jokowi disambut tawa para kader HMI yang hadir.
Baca juga: Jokowi Resmi Berhentikan Firli Bahuri Sebagai Ketua KPK
Kendati begitu, Jokowi menyatakan demo adalah hal yang wajar sebagai bentuk penyampaian aspirasi.
"Enggak apa-apa itu kan menyampaikan aspirasi. Betapa kalau ada kenaikan harga minyak semua harga pasti akan ikut naik. Dunia ini kan belum pulih dari pandemi, belum pulih," jelas Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.