Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Menteri Tahu Posisi, Jangan Hanya Kampanyekan Capres Jagoan

Kompas.com - 24/11/2023, 08:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta menteri-menteri di Kabinet Indonesia Maju untuk dapat memosisikan dirinya antara bekerja sebagai menteri dan mengampanyekan calon presiden yang mereka jagokan.

Hal ini disampaikan Ma'ruf merespons menteri-menteri di kabinet yang sudah mempunyai pilihan politiknya masing-masing serta dampaknya terhadap kinerja pemerintah.

"Kalau bisa memosisikan diri ya dengan tepat ya kapan dia harus untuk dia mendukung calonnya, kapan dia harus bekerja, kan ada aturan-aturannya," kata Ma'ruf dalam keterangan pers di Athena, Yunani, Kamis (23/11/2023).

Baca juga: Prabowo: Terus Terang, Ridwan Kamil Hampir Jadi Wapres Saya

Ma'ruf meyakini, jika para menteri mematuhi aturan tersebut, kinerja pemerintahan tidak akan terganggu dengan dinamika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Namun, ia menegaskan bahwa akan terus memantau kinerja para menteri agar tetap melaksanakan tugasnya sebagai pembantu presiden.

"Jangan sampai kemudian tugas negara diabaikan karena masalah-masalah pilpres. Jadi pelayanan kepada masyarakat tidak boleh berkurang walaupun kita menghadapi pileg, pilpres dan juga lainnnya," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Khofifah-Emil Dardak Disebut Dukung Prabowo, Wapres Ingatkan Netralitas Kepala Daerah

Seperti diketahui, sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju telah menyampaikan pilihan politiknya pada Pilpres 2024 mendatang.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia misalnya mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Prabowo Subianto sendiri menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

Baca juga: Bertemu Uskup Agung Athena, Wapres Bahas Bhineka Tunggal Ika hingga Serangan di Gaza

Sementara itu, di pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD antara lain didukung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud.

Sama seperti Prabowo, Mahfud juga berstatus sebagai menteri di kabinet, yakni Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Meski maju pada Pilpres 2024, Prabowo dan Mahfud tidak mengundurkan diri dari kabinet, keduanya hanya akan cuti ketika sedang berkampanye.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com