JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin bertemu dengan Uskup Agung Athena Ieronymos II di Holy Archidocese of Athens, Kamis (23/11/2023) dalam lawatannya di Yunani.
Ma'ruf membahas dua isu dalam pertemuan ini, salah satunya adalah memperkenalkan konsep Bhineka Tunggal Ika yang merupakan semboyan persatuan bangsa Indonesia.
"Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk, sekitar 17.000 pulau, 718 bahasa daerah, dan mengakui 6 agama resmi (yaitu) Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Kami menganut filosofi Bhinneka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu," kata Ma'ruf, Kamis, dikutip dari siaran pers.
Ma'ruf menuturkan, Bhineka Tunggal Ika adalah cermin dari keragaman yang membentuk masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang menghargai perbedaan dan menjunjung perdamaian.
"Filosofi ini juga menjadi kompas masyarakat Indonesia untuk memelihara toleransi dan perdamaian antarmasyarakat yang multikulural dengan ragam etnis, ras, dan agamanya,” ujar dia.
Selain itu, Ma'ruf juga menyampaikan keprihatinan atas ekskalasi konfil yang terjadi antara Israel dan Palestina di Gaza.
“Saya ingin menyampaikan belasungkawa atas serangan udara Israel terhadap Gereja Ortodoks Yunani di Gaza, Santo Porfirius pada tanggal 19 Oktober 2023,” kata dia.
Baca juga: PKS: Jangan Pernah Berhenti Bersuara untuk Palestina…
Ma'ruf menegaskan, Indonesia posisi yang jelas dan tegas dalam menyikapi perisitwa tersebut, yakni mengecam keras serangan terhadap masyarakat sipil, tempat ibadah, dan fasilitas umum di Gaza.
Ma'ruf khawatir, tindakan kekerasan di Gaza yang dibiarkan dapat menimbulkan instabilitas regional bahkan global.
Oleh sebab itu, ia mengajak para pemimpin agama untuk berkontribusi meredam ekskalasi konflik kemanusiaan tersebut.
"Kekerasan harus dihentikan, gencatan senjata harus terus diupayakan, dan penyaluran bantuan kemanusiaan harus menjadi prioritas utama. Konflik ini bukanlah konflik agama, namun dibutuhkan kontribusi bersama termasuk dari pemimpin agama untuk penyelesaiannya,” ujar Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.