Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat TNI AU Jatuh, Wapres Ingatkan Pesawat Harus Dipastikan Siap Terbang

Kompas.com - 17/11/2023, 19:10 WIB
Ardito Ramadhan,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa TNI Angkatan Udara harus memastikan bahwa pesawat-pesawat yang dimiliki benar-benar siap untuk terbang.

Hal ini disampaikan Ma'ruf merespons kecelakaan dua pesawat jenis Super Tucano milik TNI AU yang jatuh di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Kamis (16/11/2023).

"Harus selalu memeriksa. Kalau ada latihan harus sudah siap. Jangan sampai kemudian pesawatnya tidak baik atau cuacanya tidak baik,” kata Ma'ruf di Hotel Aryaduta, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Menurut Ma'ruf, perawatan rutin dan peremajaan harus terus dilakukan untuk memastikan kesiapan kualitas dari alat yang akan digunakan.

Baca juga: Kadispenau Ungkap Kronologi Sebelum 2 Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, Para Pilot Katakan “Blind”

Ia menegaskan, pesawat yang hendak terbang harus benar-benar dipastikan layak terbang sebelum beroperasi.

“Semua peralatan harus kembali dilakukan pemeriksaan, penilaian ulang, apakah masih layak untuk dipakai, termasuk pesawat,” kata Ma'ruf.

Di samping itu, ia juga mengingatkan mesti ada kerja sama dengan lembaga lain demi mencegah berulangnya kecelakaan, salah satunya terkait cuaca yang kerap menjadi penyebab insiden.

"Juga pemantauan cuaca. Seringkali (kecelakaan terjadi) karena cuaca tidak baik. Jadi kerja sama dengan BMKG dan pihak lain-lain (penting dilakukan),” ujar Ma'ruf.

Baca juga: Operasional Seluruh Pesawat Super Tucano TNI AU Dihentikan Sementara Usai Insiden Jatuh di Pasuruan

Diberitakan sebelumnya, dua pesawat Super Tucano milik TNI AU mengalami kecelakaan dan terjatuh di lereng Gunung Bromo, daerah Keduwung, Kamis kemarin.

Kedua pesawat itu berasal dari Skadron Udara 21 Lanud Abdulrachman Saleh dan memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.

Pesawat nomor ekor TT-3111 ditumpangi Letkol (Pnb) Sandhra Gunawan sebagai pilot atau frontseater dan Kolonel (Adm) Widiono di kursi belakang atau backseater.

Sementara pesawat kedua dengan tail number TT-3103 dengan pilot Mayor (Pnb) Yuda A Seta di kursi depan dan Kolonel (Pnb) Subhan di kursi belakang. Keempatnya gugur dan mendapat kenaikan pangkat Anumerta.

Belakangan, TNI AU memutuskan untum menghentikan sementara operasional pesawat jenis tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com