Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jutaan Orang Terjerat Judi "Online", Cak Imin: Akibat Hilang Harapan Bisa Penuhi Kebutuhan Hidup

Kompas.com - 23/11/2023, 07:47 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan, ada jutaan warga Indonesia yang terjerat judi online.

Cak Imin mengungkapkan, salah satu penyebabnya adalah sudah kehilangan harapan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup.

"Salah satu yang kita hadapi adalah contoh penyebabnya, hari ini adalah kita lihat tidak kurang dari 2,7 juta warga terjerat judi online dan stres akibat terlibat judi online setiap hari," ujar Cak Imin dalam acara Gagas RI yang disiarkan Kompas TV pada Rabu (22/11/2023) malam.

"(Terjerat judi online) Akibat kesulitan ekonomi, akibat hilangnya harapan untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup," katanya lagi.

Baca juga: Singgung soal Angka Bunuh Diri, Cak Imin: Diakibatkan Tekanan Sosial, Ekonomi, dan Politik

Cak Imin juga berbicara mengenai gangguan mental yang berkaitan dengan angka bunuh diri di Indonesia pada tahun ini.

Menurut Cak Imin, jumlah kejadian bunuh diri di Tanah Air sudah hampir mendekati 1.000 kasus.

"Dari sebuah fakta yang kita bisa lihat di tahun ini saja angka bunuh diri sudah sampai pada level jumlah 970-an orang melakukan bunuh diri," ujarnya.

"Gangguan mental ini bukan sakit jiwa, gangguan mental ini diakibatkan berbagai tekanan sosial, ekonomi dan politik," kata Cak Imin lagi.

Baca juga: Bicara soal Kesulitan Ekonomi, Cak Imin Singgung Kebiasaan Rakyat Makan Mi Instan di Akhir Bulan

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebutkan, tekanan tersebut bisa saja dihadapi oleh individu, keluarga maupun masyarakat.

Oleh karena itu, menurutnya, negara perlu hadir untuk menjaga warganya agar daya tahan dan mentalnya menjadi tangguh dan kuat.

Lebih dari lanjut, Cak Imin menjelaskan soal kondisi kesulitan ekonomi, yang menjadi penyebab tekanan. Salah satunya bisa terjadi karena pendapatan yang rendah.

Akibatnya, pemenuhan kebutuhan pendidikan maupun konsumsi sehari-hari masyarakat menjadi terbatas.

"Kalau (yang) bekerja, berpikir di akhir bulan mengakhiri konsumsi kebutuhannya dengan mi instan dan seterusnya," ujarnya.

Cak Imin lantas menyimpulkan bahwa Indonesia harus mulai memikirkan perubahan cara berpikir dan bekerja agar nasib Indonesia berubah menjadi lebih adil, makmur, dan sejahtera.

Baca juga: Cak Imin: Korupsi Merajalela Dibiarkan, Negara Tak Punya Sistem untuk Mengatasi

Diberitakan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencatat, sebanyak 2,1 juta orang miskin Indonesia bermain judi online dengan taruhan Rp 100.000 ke bawah.

Pelakunya mayoritas berasal dari golongan berpenghasilan rendah seperti buruh, petani, dan ibu rumah tangga, bahkan mahasiswa.

PPATK juga menyebutkan bahwa terhitung sejak tahun 2017-2022, ada 156 juta transaksi senilai Rp 190 triliun yang dianalisis dari 887 jaringan bandar judi online.

”Sampai pertengahan 2023 sudah terakumulasi hingga Rp 200 triliun,” kata Kepala Biro Humas PPATK Natsir Kongah, dikutip dari Kompas.id pada 28 September 2023.

Baca juga: Singgung soal Angka Bunuh Diri, Cak Imin: Diakibatkan Tekanan Sosial, Ekonomi, dan Politik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com