JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menyatakan, kegiatan calon presiden dan wakil presiden di kampus perguruan tinggi merupakan wewenang rektor.
Langkah akan diambil rektorat dengan memperhatikan kondusivitas.
Hal ini ia sampaikan merespons batalnya calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengisi kuliah umum di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada pekan lalu.
"Itu kewenangannya rektor, kewenangan rektor, rektor akan melihat kondisi untuk menerima kehadiran calon-calon ini. Kalau tidak kondusif, jangan ambil risiko," kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Baca juga: Soal Tekanan Kekuasaan, Muhaimin Singgung Anies yang Batal Isi Kuliah di UGM
Muhadjir berpandangan, aspek kondusivitas harus menjadi perhatian agar kontestasi pemilihan umum tidak menimbulkan risiko berkepanjangan.
Hanya saja, jika situasi kampus kondusif, kandidat pemilihan presiden berhak untuk datang ke kampus guna menyampaikan gagasan yang akan mereka perjuangkan.
Ia pun mengingatkan bahwa sudah ada pedoman yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai kegiatan calon presiden dan wakil presiden apabila berkunjung ke kampus.
"Ini bagus untuk memberikan ruangan publik yang cukup agar berbagai macam gagasan itu bisa di-share, dipasarkan ke publik agar publik bisa menemukan pilihan-pilihan yang lebih rasional," ujar Muhadjir.
Baca juga: Disebut Tolak Anies Baswedan Jadi Pembicara, Rektorat UGM: Kamis Masih Cek
Diberitakan sebelumnya, Anies sempat dijadwalkan menjadi pembicara kuliah umum di Auditorim MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (17/11/2023), tetapi batal.
Koordinator acara Indonesia Future Stadium Generale Muhammad Khalid selaku panitia acara mengatakan, kehadiran Anies dilarang oleh pihak yang mengatasnamakan rektorat.
Pemberitahuan itu pun dilayangkan satu hari sebelum acara melalui pesan WhatsApp.
"Ada rekomendasi dari pengelola tempat yang tentu saja kampus UGM karena kita sifatnya menyewa tempat di sini. Rekomendasinya yaitu bahwa tidak menyarankan kehadiran tokoh ini, Bapak Anies Baswedan karena dianggap melekat dengan unsur-unsur politis di fase-fase saat ini," ungkap Khalid saat ditemui di Auditorium MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM, Jumat.
Baca juga: Soal Penolakan Anies Isi Kuliah di UGM, Jubir: Mungkin karena Belum Kenal, Jadi Takut
Sementara Sekretaris UGM Andi Sandi pada hari yang sama mengaku masih mengecek informasi adanya pelarangan dari pihak rektorat.
"Kalau dikatakan itu tidak dapat izin dari rektorat, saya sampai sekarang itu masih tracking, ini diselenggarakan oleh UGM atau tidak," ungkap Andi, Jumat.
Andi menegaskan, acara tersebut bukan diselenggarakan UGM. Panitia hanya meminjam tempat di MM Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM.