Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Narasi Kecurangan Pemilu, Anies: Ada Suasana Ketidakpercayaan yang Muncul

Kompas.com - 17/11/2023, 13:26 WIB
Singgih Wiryono,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, ada suasana ketidakpercayaan di tengah publik yang muncul jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal itu ditandai dengan beragam narasi kecurangan Pemilu yang kini sering diperbincangkan.

"Mengapa akhir-akhir ini kita bicara tentang jangan sampai ada kecurangan? Jangan sampai ada ketidakadilan, jangan sampai ada manipulasi. Artinya, ada suasana munculnya ketidakpercayaan hari ini," ujar Anies dalam sambutan deklarasi dukungan relawan Garda Matahari di Gedung Joeang 45, Jakarta, Jumat (17/11/2023).

Baca juga: Kisah Anies dan Sudirman Said: Sama-sama Dicopot dari Menteri Jokowi, Kini Erat di Pilpres 2024

Anies mengatakan, Pemilu sebelumnya dari tahun ke tahun tak pernah ada isu kecurangan yang muncul sebelum pemilihan berlangsung.

Semua masyarakat menyongsong dengan penuh optimis tanpa isu akan terjadinya kecurangan seperti saat ini.

Sebab itulah, kata Anies, gerakan perubahan muncul sebagai jawaban mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada proses Pemilu.

"Mengembalikan kepercayaan kepada negara, pemerintah, mengembalikan kepercayaan kepada institusi yang menjalankan kepentingan rakyat," ucapnya.

Anies berjanji, jika terpilih menjadi presiden akan menindak tegas segala bentuk kecurangan dalam sistem pemerintahan.

"Mungkin kami tidak bisa menyelesaikan seluruh masalah. Tapi satu hal yang pasti, kami akan katakan yang benar adalah benar, yang salah adalah salah, dan jangan dicampur adukkan," ucapnya.

Baca juga: KontraS Cium Potensi Kecurangan dalam Pilpres 2024, Ini Berbagai Indikatornya

Diketahui narasi kecurangan Pemilu 2024 disinggung oleh tiga pasangan calon persiden dan calon wakil presiden saat mengambil nomor urut di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ketiganya menyuarakan Pemilu 2024 bebas kecurangan. Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar mengatakan, Pilpres nanti layaknya kompetisi sepak bola dan harus dilaksanakan secara sportif dan terbuka.

"Kita semua yakin, kalau kita melihat Pemilu seperti sepak bola, maka rakyat punya kesempatan menyaksikan dengan bahagia," tuturnya.

Cak Imin mengatakan, kalau ada pemain yang bersifat curang, masyarakat bisa meneriakan agar tidak curang.

"Kalau ada wasit merangkap pemain kita foto dan kita sebarluaskan, kalau ada wasit yang curang, kita laporkan kepada FIFA sebagai lembaga tertinggi," ucapnya.

Hal yang sama dikatakan Paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet di Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Ke Ribuan Perwira Siswa, Sekjen Kemenhan Bahas Rekonsiliasi dan Tampilkan Foto Prabowo-Gibran

Nasional
Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Resmikan Tambak BINS, Jokowi: Ini Langkah Tepat Jawab Permintaan Ikan Nila yang Tinggi

Nasional
Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Terus Berpolitik, Ganjar Akan Bantu Kader PDI-P yang Ingin Maju Pilkada

Nasional
Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Kentalnya Aroma Politik di Balik Wacana Penambahan Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Pejabat Kementan Patungan untuk Gaji Pembantu SYL di Makassar Rp 35 Juta

Nasional
Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, lalu Dihitung Ulang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com