Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anies dan Sudirman Said: Sama-sama Dicopot dari Menteri Jokowi, Kini Erat pada Pilpres 2024

Kompas.com - 17/11/2023, 12:22 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan baru-baru ini saja Anies Baswedan dan Sudirman Said menjalin kedekatan. Keduanya punya sejarah kebersamaan yang panjang di kancah politik.

Anies dan Sudirman sama-sama pernah jadi menteri di Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo. Keduanya pun di-reshuffle secara berbarengan.

Lepas dari pemerintahan, Anies dan Sudirman saling memberikan dukungan pada pemilihan kepala daerah (pilkada). Kini, menjelang Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, keduanya kembali erat.

Dicopot dari menteri

Pada 26 Oktober 2014, Jokowi dan Jusuf Kalla yang baru dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden masa jabatan 2014-2019 mengumumkan para menteri dan kepala lembaga yang tergabung dalam Kabinet Kerja.

Ada 34 menteri yang ditunjuk Jokowi-JK. Dua di antaranya yakni Anies Baswedan dan Sudirman Said.

Baca juga: Dua Eks Menteri Jokowi di Jajaran Timnas Pemenangan Anies-Muhaimin

Anies didapuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), sedangkan Sudirman sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebelum merapat ke pemerintahan, Anies dikenal sebagai akademisi yang pernah menjabat sebagai rektor Universitas Paramadina. Pada Pilpres 2014, Anies dipercaya sebagai juru bicara tim pemenangan Jokowi-JK.

Sementara itu, Sudirman lama berkiprah di Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ia pernah menjadi Direktur Utama PT Pindad (Persero) yang bergerak di bidang alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Namun, belum genap dua tahun menjadi menteri, Anies dan Sudirman dicopot dari jabatannya pada 27 Juli 2016. Pada reshuffle jilid 2 itu, Jokowi mencopot delapan menteri.

Saat itu, Jokowi ataupun pihak Istana tak memberikan penjelasan terkait pencopotan Anies. Ia digantikan oleh Muhadjir Effendy, yang pada pemerintahan Jokowi periode kedua menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK).

Baca juga: Dapat Nomor Urut 1, Anies: Selalu Ada Hikmahnya

Adapun Sudirman, beberapa bulan sebelum dicopot sempat menjadi sorotan karena melaporkan Setya Novanto, Ketua DPR saat itu, ke Mahkamah Kehormatan Dewan. Sudirman melaporkan Novanto atas dugaan pencatutan nama Jokowi-JK untuk meminta saham dari PT Freeport Indonesia.

Sudirman juga sempat berseteru dengan Rizal Ramli yang ketika itu menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, terkait perpanjangan kontrak Freeport, proyek listrik 35.000 megawatt, hingga pembangunan Blok Masela.

Dukungan pada Pilkada

Sama-sama dicopot dari kabinet, hubungan Anies dan Sudirman semakin erat. Beberapa bulan setelah didepak dari Kabinet Kerja, Anies maju ke Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai calon gubernur.

Ia dipasangkan dengan Sandiaga Uno yang saat itu tergabung dalam Partai Gerindra. Dengan dukungan Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Perindo, Anies-Sandi berhasil memenangkan Pilkada DKI.

Mendulang 57,96 persen suara warga Ibu Kota, keduanya unggul dari Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat yang pada pilkada putaran kedua mengantongi 42,04 persen suara.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com