JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai wajar temperatur politik akan menghangat mendekati pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Pemilu 2024 sudah di depan mata. Secara alamiah, menjelang kontestasi pemilu, temperatur politik akan menghangat," kata Ma'ruf saat menghadiri peresmian Habibie Democracy Forum di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Ma'ruf mengatakan, kenaikan suhu politik itu adalah hal yang baik-baik saja sebagai bagian dari demokrasi dan masih dalam koridor hukum.
Baca juga: Wapres: Cita-cita 100 Tahun Indonesia Mesti Didukung Demokrasi yang Matang
Mantan ketua umum Majelis Ulama Indonesia itu melanjutkan, perbedaan pilihan politik adalah hal wajar yang harus disikapi secara matang dan dewasa.
Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa ada sejumlah isu yang harus dihindari pada pelaksanaan Pemilu 2024, yakni penyebaran hoaks, ujaran kebencian, disinformasi seputar pemilu, politik identitas, dan politik uang.
Oleh karena itu, Ma'ruf meminta ada pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah praktik-praktik tersebut.
"Di sini memang dituntut peran pengawas, pengawas pemilu harus jeli, harus tegas dan harus betul-betul berani lakukan penindakan-penindakan terhadap pelanggaran," kata dia.
Jika tidak, menurut Ma'ruf, akan timbul ketidakpercayaan dan ketidakpuasan dari masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.