Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Bersama Kini Berpisah, Muhaimin Ingin Pertahankan Persahabatan dengan Prabowo

Kompas.com - 15/11/2023, 06:15 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar mengaku ingin mempertahankan hubungan baiknya dengan calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto.

“Nampaknya ada yang harus kita kuatkan persahabatan ini,” ucap Muhaimin di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Sebelumnya, Prabowo menyatakan Muhaimin sebagai sahabat lama saat menyampaikan pidato politiknya di kantor KPU RI.

Baca juga: Muhaimin Minta Rakyat Ikuti Pemilu Seperti Tonton Sepak Bola

Momen itu berlangsung setelah para capres-cawapres mengambil undian nomor urut peserta Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya juga sepandapat dengan pasangan calon nomor 1, terutama yang disampaikan Gus Muhaimin, sahabat lama saya,” tutur Prabowo.

“Saya punya pantun. Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jabangan, kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan,” kata dia lagi.

Pantun Prabowo itu mendapatkan tepukan dari pendukung kedua kubu.

Setelah bersalaman dengan Muhaimin, Prabowo dan cawapresnya, Gibran Rakabuming Raka juga memberi hormat pada capres-cawapres koalisi PDI-P Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Saat hendak kembali ke tempat duduknya, Prabowo berjoged dulu di depan pendukungnya.

Situasi itu memicu gelak tawa dan tepuk tangan riuh dari semua pihak. Suasana di KPU pun semakin hangat di tengah gerimis.

Baca juga: Biarkan Muhaimin Sampaikan Pidato, Anies: Cawapres Harus Sekaliber Capres

Diketahui sebelum tiga poros capres-cawapres terbentuk, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) lebih dulu membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) pada pertengahan 2022.

Namun, koalisi itu bubar setelah Prabowo mengganti namanya menjadi KIM bersama Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Pasalnya, Muhaimin kemudian berpindah ke Koalisi Perubahan setelah menerima pinangan dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk menjadi pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com