Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Bentrok, TKN Imbau Pendukung Prabowo-Gibran Tak Datang ke KPU Besok

Kompas.com - 12/11/2023, 19:08 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) mengimbau para pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka agar tidak mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Senin (13/11/2023).

Diketahui, Senin besok merupakan penetapan calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

“Karena banyak beredar di grup WhatsApp ada aksi massa. Yang pertama meminta KPU untuk tidak menetapkan atau kemudian mencoret pasangan calon Prabowo-Gibran,” kata Ketua Koordinator Bidang Strategis TKN Prabowo Gibran, Sufmi Dasco Ahmad, saat konferensi pers di rumah relawan Prabowo, Palmerah, Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).

Baca juga: Survei Indo Barometer: Elektabilitas Prabowo-Gibran 34,2 Persen, Ganjar-Mahfud 26,2 Persen, Anies-Muhaimin 18,3 Persen

Dari rencana aksi massa tersebut, Dasco melanjutkan, beredar pula pesan berantai bahwa pendukung Prabowo-Gibran akan melakukan aksi tandingan.

“Kami mengimbau pendukung untuk tidak perlu datang ke KPU, melakukan aksi tandingan, karena tadi ada informasi dan dugaan rentan untuk dibentrokan massa yang pro dan kontra, serta massa dengan aparat penegak hukum yang membuat suasana tidak kondusif,” tutur Dasco.

Dasco menuturkan, persyaratan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden sudah lengkap.

Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo 33,2 Persen, Ganjar 22,1 Persen, Anies 19,9 Persen

“Dan tidak ada keputusan yang membatalkan. Kami pikir tidak perlu pendukung untuk datang ke KPU melakukan aksi yang tidak bermanfaat,” kata Dasco.

Adapun KPU juga bakal mengundi nomor urut pasangan capres dan cawapres pada Selasa (14/11/2023).

Koordinator Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU Idham Holik mengatakan, nomor urut capres dan cawapres diundi satu hari setelah penetapan daftar calon tetap Pemilihan Presiden 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com