Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut soal Kelaparan di Yahukimo Tertangani, Menko PMK Klaim Kebutuhan Makanan Sudah Terpenuhi

Kompas.com - 09/11/2023, 19:36 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengklaim bahwa bencana kelaparan di Yahukimo, Papua Pegunungan, sudah tertangani.

Muhadjir mengatakan, bantuan yang dikirimkan oleh pemerintah kepada warga telah mencukupi kebutuhan makan mereka sehari-hari.

"Ini sudah cukup, ini langsung dari pemerintah daerah setelah kita telepon-telepon dia langsung bergerak. Kemudian, dari Kemensos (Kementerian Sosial) juga sudah turun. Dari sisi kebutuhan makan sehari-hari sudah, sudah tidak masalah," kata Muhadjir di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Muhadjir mengungkapkan, pekerjaan rumah bagi pemerintah saat ini adalah memastikan supaya masyarakat dapat kembali ke pola konsumsi semula, yakni mengonsumsi umbi-umbian sebagai bahan pokok.

Baca juga: Menko PMK, Mentan, dan Kepala BNPB Akan Cek Kelaparan di Yahukimo

"Kalau nanti kita bantu terus misalnya beras nanti ketergantungan terhadap beras sangat tinggi. Padahal, di sana enggak bisa ditanami padi, akhirnya akan mereka tidak bisa mandiri nanti," ujarnya.

Oleh sebab itu, Muhadjir bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto akan mengecek langsung kondisi di Yahukimo.

Ia mengatakan, ingin mengetahui secara langsung penyebab kelaparan yang terjadi di daerah tersebut beserta solusi yang dapat diambil agar mereka dapat kembali ke pola konsumsi yang semestinya.

"Kita akan tetap mengembalikan pola makan mereka yaitu dari sumber-sumber yang selama ini dia gunakan dan nanti akan kita beri bimbingan," kata Muhadjir.

Baca juga: Menyoal Bencana Kelaparan di Yahukimo Papua yang Dibantah Pemerintah, Ada 24 Orang Meninggal

Menurutnya, beberapa solusi yang sudah disiapkan berasal dari sisi teknologi pertanian, tata pengolahan lahan, memperbaiki sanitasi, hingga membangun gudang pangan.

Dikutip dari Kompas.id, Kepala Distrik Amuma, Yahukimo, Papua Pegunungan, Zaekus Lagowan melaporkan bahwa ada 23 warga yang meninggal akibat kelaparan yang terjadi sejak Agustus 2023.

”Laporan dari anggota kami di lapangan dari sebelumnya 11 menjadi 22 warga yang meninggal. Senin (23/10/2023), ada satu warga lagi yang meninggal sehingga total menjadi 23 orang. Data lengkap belum bisa kami sampaikan karena komunikasi hanya dilakukan dengan HT (handy talky),” kata Zakeus.

Zakues juga menyebutkan bahwa ada 12.000 warga di Distrik Amuma yang terdampak bencana kelaparan tersebut.

Baca juga: Bantahan soal Isu Kelaparan di Yahukimo dan Temuan Nakes Dianiaya KKB

Sementara itu, Wakil Bupati Yahukimo Esau Miram mengungkapkan, pihaknya masih menunggu data resmi dari perwakilan kampung atau Distrik Amuma.

Ia mengatakan, sulit memastikan penyebab kematian warga adalah karena kelaparan atau faktor lain karena belum ada laporan resmi.

Menurutnya, pada awal Oktober, bencana kelaparan dilaporkan di Amuma. Namun, saat itu tidak ada laporan kematian warga.

Saat itu, Esau mengatakan, pihaknya menyalurkan bantuan empat ton beras untuk mencegah bencana kelaparan semakin parah.

”Kami telah membentuk tim. Besok tim ke sana, termasuk tim kesehatan dari dinas kesehatan, untuk mengecek kondisi dan penyebab kematian warga yang meninggal. Untuk bantuan kami belum bisa kirim lagi karena kami belum tahu kondisi di sana dan bantuan apa saja yang dibutuhkan,” katanya saat dihubungi, Selasa (24/10/2023).

Baca juga: Menko PMK, Mentan, dan Kepala BNPB Akan Cek Kelaparan di Yahukimo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com