Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobby Dukung Prabowo-Gibran padahal Kader PDI-P, Golkar: Urusan Bobby Lah

Kompas.com - 09/11/2023, 16:42 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk F Paulus mengatakan, persoalan antara menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, dan PDI-P merupakan urusan pribadi Bobby.

Pasalnya, Bobby yang merupakan kader PDI-P mendeklarasikan mendukung pasangan bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo.

Dukungan yang Bobby berikan ini tentu berseberangan dengan sikap PDI-P yang mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Ya sudah, itu urusan Pak Bobby lah itulah ya. Kita belum tahu ya, kan biasa ada plek, plek, plek. Kita belum bisa menginventarisir secara utuh ya, karena TKN (Tim Kampanye Nasional) baru dibentuk kita baru berbicara tentang struktur. Nantilah lebih jelasnya dari Pak Bobby sendiri," ujar Lodewijk di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Sebut Bobby Mestinya Dukung Dirinya, Ganjar: Karena Kader PDI-P yang Diajukan Saya

Kemudian, Lodewijk mengaku tak ambil pusing dengan anggapan makin banyak anggota keluarga Presiden Jokowi yang mendukung Prabowo-Gibran.

Sebab, menurutnya, Golkar sedang fokus untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang tersisa beberapa bulan lagi.

"Kayaknya kita enggak melihat itulah. Kita lagi sibuk dengan urusan Golkar sendiri, persiapan tinggal 97 hari lagi. Kita fokus saja, maintain menuju 14 Februari 2024," katanya.

Sementara itu, terkait rapat Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran di DPP Golkar, Jakarta, nanti malam, Lodewijk menekankan bahwa mereka tak akan membahas dukungan dari Bobby.

Ia  mengatakan, Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran bakal lebih fokus membahas struktur.

"Tidak membahas Pak Bobby ya, lebih pada struktur yang kita bahas dengan tugas-tugas apa yang mereka harus lakukan setiap anggota dan tentunya kita sedang cerita sedikit tentang program. Jadi tidak membahas lain-lain," ujar Lodewijk.

Baca juga: Kenang Saat PDI-P Beri Karpet Merah ke Bobby Nasution, Hasto: Orang Bisa Berubah karena Kekuasaan

Sebelumnya, Ketua DPP PDI-P Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat menilai bahwa Wali Kota Medan Bobby Nasution otomatis sudah tak lagi menjadi kader PDI-P.

Pasalnya, Bobby secara resmi telah mendukung bakal capres-cawapres lain, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Secara otomatis bukan sebagai anggota partai lagi. PDI Perjuangan dalam berjuang tidak pernah bermain di dua kaki," kata Djarot kepada wartawan, Kamis (9/11/2023).

Kini, menurutnya, PDI-P tengah menunggu Bobby mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) sebagai tanda resmi meninggalkan partai.

"Kita tunggu sikap ksatria Mas Bobby untuk kembalikan KTA ke DPD Sumatera Utara," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Baca juga: Golkar Pilih Ajak Debat Konstruktif daripada Buka Kejelekan Bakal Capres-Cawapres Lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com