Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin Sebut Urus Izin Berlarut-Larut: Tergantung "Bekingnya" Siapa

Kompas.com - 02/11/2023, 18:47 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon wakil presiden (Cawapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut, keberhasilan mengurus izin usaha saat ini bergantung pada “beking” atau sosok di belakang pemohon.

Menurut Cak Imin, proses mengurus izin usaha, termasuk pertambangan, saat ini masih berlarut-larut.

“Ngurus izin berlarut-larut, tergantung bekingnya siapa, tergantung apa koneksinya siapa. Ini masih terjadi,” kata Cak Imin dalam acara pelantikan dan deklarasi Anak Muda Indonesia (AMI) di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).

Baca juga: Cak Imin: Jadi Menteri Artinya Siap Jadi Koruptor, Saya Mengalami Kok

Ketua Umum PKB itu mengatakan, saat ini masih terdapat ketidaksetaraan dalam proses pengajuan izin usaha, termasuk pertambangan.

Ia menyebut, seseorang bisa berpuluh-puluh tahun mengurus izin tambang yang tidak begitu luas, namun tidak kunjung mendapatkan persetujuan dari pemerintah.

“Masih nunggu saya jadi wapres baru berhasil, kira-kira begitu,” ujar Cak Imin sembari tertawa.

“Itu artinya koneksi yang kebetulan, padahal kesamarataan hak itu ada,” tambahnya.

Baca juga: Food Estate Ada di Program Prabowo-Gibran, Tak Disebut Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin

Cak Imin mengaku tidak menyalahkan terselenggaranya pemerintahan selama 20 tahun terakhir ini.

Menurut dia, ketimpangan dalam memperoleh izin usaha itu bisa terjadi karena berbagai faktor.

Salah satunya adalah pemerintah belum memiliki kemampuan untuk tidak tergantung pada  ekonomi liberal.

Cak Imin mengatakan, yang terpenting saat ini adalah paradigma perubahan dan kerja berbasis keadilan dan kesetaraan akan membuat orang-orang mendapatkan akses ekonomi yang adil.

“Tidak hanya tumbuh dari proposal ke proposal, dari ngurus izin ke ngurus izin,” tutur Cak Imin.

Baca juga: Cak Imin: Saya Taat Perintah Kiai, Alhamdulillah Tak Jadi Koalisi Sama yang Satunya...

Adapun Cak Imin saat ini diusung KPP yang terdiri dari Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Ia dan pasangannya, Anies Baswedan telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Eks Hakim Konstitusi: Revisi UU MK Ancam Kemerdekaan Kekuasaan Kehakiman

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Kemenag: Jemaah Umrah yang Nekat Ibadah Haji Terancam Dilarang ke Arab Saudi 10 Tahun

Nasional
Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Bareskrim Kirim Tim Buru 3 Buron Kasus Pembunuhan Vina

Nasional
Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Saksi Sebut Mutu Beton Tol Layang MBZ di Bawah Standar

Nasional
PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

PDI-P Tidak Undang Jokowi ke Rakernas: Beliau Sangat Sibuk dan Menyibukkan Diri

Nasional
Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Kacau-balau RUU Penyiaran, Ancam Demokrasi dan Pasung Kebebasan Pers

Nasional
LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

LPSK Beri Perlindungan dan Rehabilitasi Psikologis 4 Saksi Kasus Korupsi SYL

Nasional
Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi yang Memang Ingin Tetap Dekat dengan Prabowo

Nasional
Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Kementerian KP Terjunkan Penyuluh Perikanan hingga Taruna untuk Bantu Korban Banjir Bandang di Sumbar

Nasional
3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

3 Jemaah Haji Indonesia Meninggal di Madinah

Nasional
TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

TNI AL Petakan Rute dan Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster

Nasional
Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Polemik Kenaikan UKT Terus Jadi Sorotan, Fahira Idris: Pendidikan Tinggi Seharusnya Inklusif

Nasional
Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Menteri ESDM Soal Revisi PP Minerba: Semua K/L Sudah Siap, Tinggal dari Istana

Nasional
RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

RUU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR, Bakal Segera Dikirim Ke Presiden

Nasional
Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Menolak Diusung pada Pilkada DKI dan Jabar, Dede Yusuf: Bukan Opsi yang Menguntungkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com