JAKARTA, KOMPAS.com - Program food estate atau pembangunan lumbung pangan tercantum pada program kerja yang disampaikan bakal calon presiden (bacapres) dan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam visi, misinya yang berjudul Bersama Indonesia Maju, Prabowo-Giran disebut bakal melanjutkan program food estate sebagai salah satu langkah mewujudkan kedaulatan pangan.
“Melanjutkan dan menyempurnakan program kawasan sentra produksi pangan atau food estate secara berkelanjutan, terutama untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu,” tulis program Prabowo-Gibran dikutip Kompas.com, Senin (30/10/2023).
Baca juga: Lamhot Sinaga Beri Apresiasi Duet Airlangga-Luhut Sukseskan Food Estate
Sementara itu, soal melanjutkan food estate tak dibahas pada program kerja bacapres-bacawapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, serta bacapres-bacawapres koalisi PDI-P Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Anies dan Muhaimin akan melaksanakan revolusi agromaritim di mana petani tak perlu memikirkan pasar dan harga jual namun fokus pada peningkatan produktivitas pertanian.
“Pasar dan harga jual akan difasilitasi oleh pemerintah melalui tata niaga yang transparan dan akuntabel, demi tercapainya kesejahteraan petani,” isi program Anies-Muhaimin.
Sementara, Ganjar dan Mahfud akan memperjuangkan industri pangan berkelanjutan yang berfokus pada produk lokal pertanian masing-masing wilayah di Tanah Air.
“Membangun industri pangan berdaya saing dengan mengutamakan sumber pangan lokal untuk mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai tambah melalui fasilitas penelitian dan teknologi pangan ramah lingkungan,” paparnya.
Diketahui program food estate adalah proyek pemerintahan Presiden Joko Widodo yang dikritik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto pada pertengahan Agustus lalu.
Baca juga: Cak Imin Bilang Food Estate Gagal, Gerindra: Dulu Enggak Diucapin, Sekarang Diucapin
Ia mengatakan bahwa proyek tersebut justru menjadi kejahatan lingkungan karena banyak mengorbankan hutan.
Sementara, Presiden Joko Widodo mengakui bahwa proyek tersebut belum berjalan dengan baik.
Namun, Jokowi menekankan bahwa proses pembuatan food estate tidak boleh dihentikan dan harus terus diperjuangkan.
“Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun lupakan,” ucapnya 18 Agustus 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.