JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Demokrat Herman Khaeron memberi penjelasan mengapa penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu tak tercantum dalam dokumen visi misi capres dan cawapres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ia beralasan, ada hal-hal baru yang lebih penting untuk dimasukkan ke dalam dokumen visi misi Prabowo-Gibran.
"Semuanya penting. Tapi ada sesuatu yang baru, yang ini harus juga diangkat menjadi hal yang penting, dengan tetap melanjutkan hal-hal penting yang sudah berjalan saat ini," kata Herman saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Baca juga: Hanya Prabowo-Gibran yang Tak Janjikan Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu
Ia mencontohkan mengenai masalah krisis pangan, yang akhir-akhir ini menjadi perhatian berbagai negara di dunia.
Selain itu, dia juga menyebut bahwa penyusunan visi misi Prabowo-Gibran banyak mempertimbangkan masukan dari kalangan milenial dan generasi Z.
Harapan mereka dipertimbangkan lantaran mayoritas pemilih di Pemilu 2024 merupakan anak muda.
"Nah oleh karenanya visi dan misi ini menampilkan sesuatu yang baru, pangan misalkan. Dalam situasi pangan dunia yang sekarang begitu memiliki potensi masalah ke depan ini jadi skala prioritas," imbuhnya.
Selain itu, Herman juga beralasan bahwa penyelesaian kasus HAM masa lalu sesungguhnya sudah menjadi skala prioritas pemerintah saat ini, sehingga otomatis akan dilanjutkan oleh Prabowo-Gibran tanpa harus dicantumkan pada visi misi.
Bahkan, kata dia, kasus HAM di masa lalu sebenarnya sudah diproses sejak zaman Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Enggak, ini kan sudah jadi skala prioritas, sudah berjalan. Ya semuanya skala prioritas," ujar Herman.
"Artinya kan hal-hal yang untuk dilanjutkan ya dilanjutkan. Apa yang ditampilkan dalam visi misi itu memang sesuatu hal yang ini menjadi harapan dan keinginan rakyat saat ini. Itu bukan hanya mencantumkan keinginan capres dan cawapres. Itu adalah keinginan rakyat," sambungnya.
Baca juga: Prabowo-Gibran Tak Janjikan Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu, Aktivis HAM Singgung soal Rekam Jejak
Penelusuran Kompas.com, hanya pasangan bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang tidak mencantumkan program penyelesaian kasus HAM dalam visi-misinya.
Dalam misi terkait HAM, Prabowo-Gibran hanya menjanjikan perlindungan HAM untuk warga negara dan menghapus praktik diskriminasi.
Keduanya juga membuat program kebijakan inklusif, menjamin pemenuhan hak dasar masyarakat dan kelompok rentan hingga perlindungan untuk tenaga kerja.
Sedangkan pasangan calon lainnya, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, berkomitmen menyelesaikan pelanggaran HAM masa lalu secara adil.