Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Arahannya Saat Bertemu 3 Bakal Capres, Jokowi: Tak Ada Kampanye Negatif

Kompas.com - 31/10/2023, 13:46 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan soal arahan yang diberikannya kepada tiga bakal calon presiden (capres) saat makan siang bersama pada Senin (30/10/2023).

Menurut Jokowi, dirinya mengajak agar para bakal capres tersebut menjaga pemilihan umum (pemilu) berjalan damai.

"Saya mengajak untuk menjaga bersama-sama agar pemilu berjalan dengan damai, tidak ada saling fitnah- memfitnah, tidak ada kampanye negatif, tidak ada saling menjelekkan," kata Jokowi dalam keterangannya kepada wartawan usai meninjau Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Selain itu, Jokowi meminta agar masing-masing bakal capres tidak saling merendahkan.

Baca juga: Ceritakan Suasana Makan Siang Bareng 3 Bakal Capres, Jokowi: Hangat dan Akrab

Sebaliknya, Kepala Negara meminta agar para bakal capres terus adu program dan gagasan.

"Tidak ada saling merendahkan, tetapi dengan adu program, adu gagasan, saya kira itu. Rakyat menginginkan itu," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengajak tiga bakal capres, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin.

Dalam agenda tersebut Kepala Negara juga menyuguhkan sejumlah menu makan siang. Di antaranya, soto lamongan, sapi lada hitam, cumi, udang hingga minuman es dan jus jeruk.

Baca juga: Jokowi Dengar Pandangan dan Harapan 3 Bakal Capres saat Makan Siang Bareng di Istana

Selain makan bersama, Prabowo, Anies, dan Ganjar juga diajak berbincang oleh Presiden. Salah satunya membahas soal netralitas dalam Pemilu 2024.

Jokowi pun mengucapkan terima kasih atas kesediaan Anies, Ganjar, dan Prabowo datang ke Istana memenuhi undangan makan siang.

"Terima kasih atas kehadiran Pak Prabowo, Pak Ganjar dan Pak Anies," kata Jokowi lewat unggahan di Instagram resminya @jokowi, Senin.

Baca juga: Soal PDI-P Merasa Ditinggalkan, Jokowi: Saya Enggak Ingin Komentari

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi sudah memerintahkan aparatur negara untuk netral pada Pemilu 2024.

Instruksi itu disampaikan Jokowi saat memberi pengarahan kepada para penjabat (pj) kepala daerah sebelum makan siang bersama para bakal capres.

"Pada pengarahan pada para pj kepala daerah, Bapak Presiden minta pj gubernur, pj bupati dan pj wali kota memberikan dukungan pada tugas-tugas KPUD (Komisi Pemilihan Umum Daerah) dan Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu), tapi tidak mengintervensi apa pun," kata Ari dalam keterangan tertulis, Senin sore.

Ari mengatakan, Jokowi juga meminta pj kepala daerah serta aparatur sipil negara agar tidak memihak alias netral.

Baca juga: Politik Makan Siang Jokowi dan Pesan Netralitas dari Ganjar dan Anies

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com