Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Antara Kopi Instan dan Pemimpin Instan

Kompas.com - 27/10/2023, 05:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Hanya secangkir kopi yang menyajikan rasa manis, bukan janji-janji dari bibir yang terlihat manis."

BAGI penggemar minum kopi, semua kopi adalah sama. Entah itu kopi asli hasil tumbuk biji kopi atau kopi yang sudah dikemas dalam bentuk sachetan. Tidak peduli penyajiannya, kopi di hadapannya memiiki rasa dan aroma yang identik.

Bahkan, saudara saya begitu fanatik dengan kopi sachetan yang praktis bisa dibawa kemana saja. Tinggal sobek bungkusnya dan tuang air panas ke dalam gelas. Maka tersajilah kopi panas dengan rasa manis yang pekat. Harganya murah dan bisa diperoleh di warung-warung kecil di pinggir jalan.

Namun bagi penggemar kopi yang fanatik seperti saya, minum kopi yah harus diseduh dari bubuk kopi. Kopi tubruk tanpa gula adalah cara mencecap rasa kopi sesunggunya. Pahit memang rasanya, tetapi seakan bisa meresapi perjuangan para petani kopi.

Saya pernah ngopi di warung sederhana di salah satu desa di Banyuwangi, Jawa Timur. Desa Kemiren Namanya.

Rasa kopi Kemiren begitu autentik. Biji kopi yang ditumbuk jelas memiliki rasa gurih. Kotoran hewan sengaja digunakan untuk membantu pemupukan agar tumbuhnya kopi bisa sehat dan produktif.

Jika ke Jayapura, Papua sempatkan mencari kopi asal Wamena. Rasanya begitu berbeda dengan kopi Desa Kemiren. Sangat pekat dan asam, tetapi begitu efektif menjaga mata tidak mengantuk.

Di Warung Kopi Ongaku di Bengkayang, Kalimantan Barat, suguhan kopi racikan asli justru lebih disukai para penikmat kopi daripada sajian kopi bermerek.

Dari petani kopi di Desa Pasrujambe yang berada Lereng Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur saya mendapat petuah soal kopi. Jangan terlalu sering minum kopi sachetan karena semua hasil seleksi kopi yang tidak bermutu ada pada kopi sachetan.

Kopi yang terbaik tentu saja diekspor atau dijual dengan harga tinggi. Tidak ada yang bisa menjamin kandungan yang ada di dalam sachetan.

Apa betul semuanya isi kopi asli? Jangan-jangan ada tumbukan jagung, krimer dan tentu saja pemanis buatan.

Cara termudah untuk mengetahui rasa kopi sachetan, buka dan tuangkan isinya ke dalam piring terbuka. Diamkan sekitar sepuluh atau maksimal 20 menit lalu tuangkan air panas dalam gelas.

Pasti rasanya jauh berbeda dengan cara langsung buka sachet dan segera tuangkan air panas.

Tidak salah jika pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang, dr. Rahma Sabila Rindardi wanti-wanti soal kopi sachetan mengingat kandungan yang ada di dalamnya.

Setidaknya dalam satu sachet kopi hanya mengandung dua hingga delapan persen kafein. Selebihnya mengandung susu, gula, perasa tambahan ataupun krimer (Umm.ac.id, 10 Juli 2023).

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com