Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPN Sebut Pemilihan Mahfud Jadi Cawapres karena Kompetensi Bukan Kepentingan Pribadi

Kompas.com - 25/10/2023, 21:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ahmad Basarah menyebutkan, penunjukan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo telah melalui pemikiran matang para ketua umum parpol koalisi. 

Ia memastikan, Ganjar-Mahfud dipilih karena memiliki integritas, kompetensi, kapabilitas dan dianggap cakap untuk memimpin bangsa.

"Bukan karena pertimbangan pribadi, kelompok, apalagi golongan," kata Basarah dalam konferensi pers di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).

Baca juga: Ungkap Selintutan di Penegakan Hukum, Mahfud: Kalau Enggak Nyuap, Enggak Jalan

Basarah mengatakan, pemikiran Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri beserta Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang itu lah yang membuat para relawan semakin militan mendukung Ganjar-Mahfud.

Terdekat, kata dia, pihaknya bakal mengumpulkan seluruh relawan pendukung itu di markas TPN Ganjar-Mahfud.

"Sehingga kalau bicara ceruk kami yakin betul elektabilitas Mas Ganjar dan Profesor Mahfud MD spektrumnya nasional, meliputi segala kelompok masyarakat, etnis, ras, generasi, dan lain sebagainya," ujar dia.

Ketua DPP PDI-P ini lantas membeberkan salah satu alasan penunjukkan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden karena sosoknya yang dianggap melengkapi Ganjar Pranowo.


Pertama, Basarah mengatakan, sosok Mahfud yang berasal dari Jawa Timur dan berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU).

"Tapi reputasi nasional, bahkan internasional. Satu-satunya menurut catatan politik saya, manusia trias politika di Indonesia itu cuma Prof Mahfud. Pernah menjadi Menteri Pertahanannya Presiden Abdurrahman Wahid, Menkopolhukam Presiden Jokowi, anggota DPR RI, dan Ketua Mahkamah Konstitusi," tutur Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P (TKRPP PDI-P) ini.

Perlu diketahui, Mahfud resmi diumumkan oleh Megawati pada Rabu (18/10/2023) lalu di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Megawati memandang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD itu sebagai sosok pendekar hukum dan pembela wong cilik.

Baca juga: 2 Eks Relawan Jokowi Diperkenalkan Jadi Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud

Ia mengungkapkan, penilaian itu menjadi salah satu alasan Mahfud dipilih sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo.

"Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik," kata Megawati di kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu.

Megawati menuturkan, Mahfud adalah sosok intelektual yang mumpuni dengan pengetahuan luas di bidang hukum. Pasangan Ganjar dan Mahfud pun sudah mendaftar ke KPU pada Kamis (19/10/2023). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com