Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Ganjar Tak Lagi Garis-garis seperti Ide Jokowi, PDI-P: Aturan Kostum Ranah Parpol

Kompas.com - 19/10/2023, 11:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P (TKRPP PDI-P) Ahmad Basarah menegaskan bahwa aturan mengenai kostum berpakaian bakal capres dan bakal cawapres merupakan ranah dari partai politik maupun tim pemenangan sebagai pihak yang berhak mengusung pasangan calon.

Hal ini disampaikannya dalam menjawab pertanyaan mengapa bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo kerap tidak menggunakan baju hitam putih garis-garis seperti yang beberapa waktu sebelumnya dimaknai sebagai baju ide Presiden Joko Widodo.

Basarah menyebut, Presiden Jokowi berulang kali mengatakan bahwa terkait Pilpres merupakan adalah urusan parpol.

"Sehingga dalam hal itu, termasuk dalam hal menentukan bagaimana visi misi program capres cawapres yang akan kami daftarkan ke KPU, maupun cara berkampanye serta kostum yang lain sebagainya, saya kira itu ranah parpol dan tim pemenangan nasional," kata Basarah ditemui di Tugu Proklamasi, Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Baca juga: Ganjar-Mahfud Berbaju Hitam dan Putih, PDI-P: Wujud Cita-cita Proklamasi Tidak Boleh Abu-abu

Oleh sebab itu, Basarah juga menilai bahwa Jokowi tidak akan masalah apabila baju Ganjar tak lagi garis putih.

PDI-P juga meminta hal tersebut tidak lantas menjadi persoalan mengingat Pilpres harus berjalan secara damai.

"Saya kira tidak ada persoalan mengenai pilihan-pilihan kostum yang akan dipakai, saya kira bagian dari cara kita untuk membuat pilpres ini sebagai hal menggembirakan, satu hal yang mengasikkan bagi bangsa Indonesia," tutur dia. 

Kendati begitu, Ketua DPP PDI-P ini mengaku tidak mengetahui bahwa baju hitam putih garis-garis merupakan pemberian Jokowi.

"Saya secara pribadi belum tahu persis ya, dari mana datangnya pembicaraan mengenai baju garis-garis yang dikenakan Pak Ganjar Pranowo itu dari Pak Jokowi. Setahu saya, Pak Jokowi selalu mengatakan bahwa urusan pilpres urusan pasangan calon presiden dan wakil presiden, urusannya partai politik," ujar Wakil Ketua MPR ini.

Baca juga: Massa Relawan Ganjar-Mahfud Mulai Memadati Gedung KPU, Pendukung Anies-Cak Imin Mulai Bubarkan Diri

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo mengeklaim bahwa baju garis-garis vertikal hitam putih yang ia deklarasikan untuk para relawan menghadapi Pemilu 2024 merupakan desain dari Presiden RI Joko Widodo.

Hal ini ia ungkapkan di hadapan ratusan relawannya pada acara "Silaturahmi 1 Muharam 1445H Relawan Ganjar Pranowo" di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Ganjar bercerita, awalnya, ia dan Jokowi sedang makan siang pada suatu kesempatan.

 

Dalam pertemuan itu, mereka memperbincangkan banyak hal, utamanya soal unsur relawan yang semakin penting dalam lanskap politik Indonesia, khususnya dalam pemenangan calon presiden.

"Beliau sangat mendengarkan dan sangat mengerti apa yang ada di dalam batin masing-masing," kata Ganjar tanpa merinci kapan dan di mana peristiwa itu terjadi.

"Beliau (Jokowi) orangnya sangat detail sekali dan bicara satu per satu dari kelompok relawan yang pernah ada, karakternya," lanjut bakal capres PDI-P itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com