Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar-Mahfud Dinilai Paket Lengkap, tapi Tak Terlalu Diterima Masyarakat

Kompas.com - 18/10/2023, 13:51 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) merupakan paket lengkap karena bisa meraup suara dari Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

Hanya saja, ia menilai bahwa bakal cawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) juga memiliki basis suara di Jatim. Sehingga, ceruk suara yang bisa diambil semakin mengecil.

"Dari sisi elektabilitas, Ganjar-Mahfud melengkapi karena mampu merangkum Jawa Tengah-Jawa Timur dalam satu paket capres-cawapres," ujar Agung saat dimintai konfirmasi, Rabu (18/10/2023).

"Walaupun kelemahan mendasarnya ceruk pemilih di Jawa Timur semakin mengecil karena mengemukanya sosok Cak Imin dari Koalisi Perubahan," katanya lagi.

Baca juga: KPU: Ganjar-Mahfud Dijadwalkan Cek Kesehatan di RSPAD pada 22 Oktober

Agung lantas mengatakan, untuk basis suara di luar Jatim dan Jateng, pasangan Ganjar-Mahfud harus bekerja keras.

Pasalnya, di luar dua wilayah tersebut, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto lebih kuat.

Kemudian, terkait akseptabilitas atau penerimaan di masyarakat, kata Agung, Ganjar-Mahfud termasuk lemah.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena Mahfud sangat tegas dan berprinsip selama menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

"Secara akseptabilitas, Ganjar-Mahfud rendah karena selama ini sosok Menko Polhukam itu dikenal tegas dan berprinsip. Ini menjadi tantangan karena panggung perpolitikan tanah air penuh kompromi dan anomali," katanya.

Baca juga: OSO Sebut Pemilihan Mahfud Jadi Bakal Cawapres Ganjar Atas Kesepakatan Bersama, Tak Ada Gejolak

Meski begitu, Agung meyakini bahwa kekurangan Ganjar-Mahfud ini bisa tetap dijadikan kelebihan oleh partai pengusung.

Salah satunya caranya adalah dengan memastikan agenda pemberantasan korupsi dan reformasi hukum berjalan optimal di bawah kepemimpinan Ganjar-Mahfud.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD resmi ditunjuk sebagai bakal cawapres Ganjar Pranowo.

Hal ini diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDI-P Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023) pagi.

"Hari ini hari Rabu tanggal 18 Oktober 2023, saya dengan mantap, ini saya telah mengambil keputusan semuanya. Saya tunjukkan sebesar-besarnya bagi kepentingan rakyat bangsa dan negara. Karena itulah dengan mengucapkan bismillah hirohmanirrohim, maka calon wakil presiden yang dipilih oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang akan mendampingi Bapak Ganjar pranowo adalah Bapak Profesor Doktor Mahfud MD," ucap Megawati.

Saat menyampaikan pengumuman ini, Megawati didampingi Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP Mardiono, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, dan sejumlah anggota Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo.

Baca juga: Sandiaga Uno Ucapkan Selamat Berjuang untuk Ganjar-Mahfud

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor, Jadi Saksi Karen Agustiawan

Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor, Jadi Saksi Karen Agustiawan

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Korban Banjir Lahar di Sumbar hingga 16 Mei: 67 Orang Meninggal, 20 Warga Hilang

Nasional
Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia soal Mesin Pesawat Rusak

Nasional
Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Spesifikasi HNLMS Tromp, Kapal Fregat Belanda yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Banyak Pabrik Pindah dari Jabar dan Picu PHK, Menperin: Itu Perhitungan Bisnis

Nasional
Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

Prabowo Bantah Pemerintahannya Bakal Terapkan Proteksionisme

Nasional
Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

Klaim Tak Pernah Rekomendasikan Proyek di Kementan, SYL: Semua Harus Sesuai SOP

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Capai 8 Persen di 3 Tahun Pemerintahannya

Nasional
Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

Jelang Juni, Pemerintah Belum Putuskan Perpanjang Bansos Beras atau Tidak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com