KILAS

BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Gus Halim Sebut Indonesia dan China Punya Banyak Kesamaan dalam Pembangunan Desa

Kompas.com - 16/10/2023, 11:01 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Menteri Desa PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan, Indonesia dan China memiliki banyak kesamaan dalam hal pembangunan perdesaan.

"Setiap negara punya ciri khasnya masing-masing dalam pembangunan, tetapi juga kesamaan karena beberapa faktor termasuk soal kondisi alamnya,” ujarnya melalui keterangan pers, Senin (16/10/2023).

Menteri yang akrab disapa Gus Halim itu mengatakan tersebut dalam pembukaan Benchmarking Study di Ruang Rapat Gedung B, Hotel ACFTU, Beijing, Minggu (15/10/2023).

Gus Halim mengatakan, dengan persamaan tersebut, Indonesia dan China dapat saling memperkuat melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

Dia pun menekankan pentingnya kerja sama antarnegara dalam mengatasi tantangan pembangunan di wilayah desa dan daerah tertinggal.

“Soal membangun desa, Indonesia dan China punya kesamaan. Soal peradaban juga, dan jumlah masyarakat China juga sangat banyak," ujarnya dalam siaran pers.

Baca juga: Menteri Desa PDTT Apresiasi Pemda yang Berperan dalam 41 Persen Pembangunan Desa

Pada kesempatan itu, Gus Halim juga menekankan sejumlah hal, salah satunya terkait komitmen untuk memperdalam kerjasama praktis di bidang pertanian dan perdesaan antara Indonesia dan China.

Dia juga mengapresiasi keramahtamahan dari Pemerintah China dan kaguman terhadap kepala desa yang berpartisipasi dalam kegiatan Benchmarking Study.

Gus Halim juga menyoroti pentingnya pengalaman dan manajemen keuangan yang baik dalam pembangunan desa.

"Terima kasih sekali dengan sambutan hangat ini. Banyak hal yang harus dipelajari setiap kepala desa agar pembangunan desa semakin cepat dan tepat,” ujarnya. 

Dia mengatakan, manajemen keuangan merupakan salah satu yang dapat dipelajari karena pemanfaatan anggaran adalah salah satu kunci penting di setiap pembangunan, termasuk desa.

Baca juga: Lewat BUMDes, Kemendesa PDTT Akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Desa

Acara tersebut dihadiri berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan dari pemerintah China, seperti Presiden Institut Manajemen dan Administrasi Ministry of Agriculture and Rural Affairs (MARA) Yan Shi.

MARA berperan penting dalam memfasilitasi kerjasama internasional tersebut.

Yan Shi mengapresiasi kerja sama tersebut dan berkomitmen untuk memberikan pembelajaran dan pengalaman terbaik kepada para peserta.

Dengan demikian, para kepala desa yang menjadi peserta dapat menerapkan apa yang telah didapat saat kembali ke Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, hadir pula Inspektur Utama Departemen Kerja Sama Internasional MARA Ni Hongxing. 

Dia menyampaikan, China sedang berfokus untuk meningkatkan kerja sama internasional untuk bidang pembangunan perdesaan dan pertanian.

Baca juga: Menteri Desa PDTT Sebut Desa Bangkitkan Optimisme Pembangunan Berkelanjutan 2030

Kegiatan Benchmarking Study tersebut dilaksanakan pada 15-25 Oktober 2023 di China. 

Sebanyak 20 kepala desa dari berbagai provinsi di Indonesia diberangkatkan untuk berjejaring dan saling bertukar gagasan serta pengalaman dengan desa-desa di China.

Benchmarking study tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Desa (Kemendesa) PDTT dengan MARA China.

Kolaborasi itu menjadi tonggak penting dalam pembangunan perdesaan di kedua negara.

Benchmarking study diharapkan dapat memfasilitasi masing-masing delegasi untuk bertukar pengetahuan dan praktik terbaik dalam upaya mencapai tujuan bersama mewujudkan pembangunan wilayah perdesaan.


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com