Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rommy Tegaskan PPP Bakal Gerilya Menangkan Ganjar di Jabar dan Banten

Kompas.com - 08/10/2023, 19:20 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, partainya bertekad melakukan gerilya ke Jawa Barat dan Banten untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal ini disampaikan Rommy langsung kepada Ganjar saat bertemu di sela acara pernikahan putra Ketua Majelis Syariah PPP Mustofa Aqil Siraj di Pesantren KHAS, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023).

"Hal ini kami lakukan dengan mengerahkan seluruh caleg yang hari ini berkampanye untuk Pileg, agar sekaligus menyosialisasikan siapa Ganjar Pranowo, dan mengapa Ganjar Pranowo presiden yang tepat untuk Indonesia ke depan," kata Rommy kepada wartawan, Minggu.

Baca juga: Hadiri Pernikahan Keponakan Said Aqil di Cirebon, Ganjar dan Mahfud MD Duduk Satu Meja

Selain itu, Rommy mengaku berdiskusi soal sosok-sosok bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang mampu melengkapi Ganjar, meskipun keputusan cawapres tetap diambil oleh para ketua umum (ketum) partai politik pengusung Ganjar.

Perlu diketahui, hingga kini ada empat parpol pengusung Ganjar, yakni PDI-P, PPP, Perindo, dan Hanura.

"Keputusan akan tetap diambil para ketua umum pada saat-saat terakhir pendaftaran Pilpres yang akan berlangsung 19-25 Oktober 2023," imbuh Rommy.

Pada kesempatan itu, Rommy menyebut Menko Polhukam Mahfud MD dan Menparekraf Sandiaga Uno turut hadir dalam acara tersebut.

Rommy mengakui, bakal cawapres pendamping Ganjar mengerucut ke dua nama itu.

Baca juga: Pengamat Nilai Khofifah Lebih Nyaman ke Ganjar, Soroti Relasi Pertemanan

Sementara itu, Rommy mengatakan bahwa Ganjar menyampaikan pesan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada PPP.

"Mas Ganjar menegaskan lagi pesan Ibu Mega untuk terus bersama PPP dalam melakukan silaturahmi ke kelompok-kelompok Islam. Dalam waktu dekat, sudah ada beberapa agenda Mas Ganjar terkait hal tersebut," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Ganjar Pranowo menghadiri pernikahan keponakan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj di Ponpes KHAS Kempek Cirebon, Minggu.

Dalam keterangan rilis yang diterima, Ganjar hadir didampingi istrinya, Siti Atiqoh. Kehadiran Ganjar dan Siti langsung disambut oleh Said Aqil.

Baca juga: Ganjar: UMKM Kita Harus Serbu Pasar Dunia, Jangan jadi Pemain Lokal Terus

Sesaat kemudian, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang sudah hadir terlebih dahulu langsung menghampiri Ganjar dan Said.

Mereka duduk satu meja dan berbincang.

Ganjar dan Mahfud MD kemudian diajak untuk mengiring pengantin yang merupakan anak dari adik Aqil Siradj, yakni Muhammad Musthafa Aqil Siradj.

Ganjar dan Mahfud MD berjalan bersama sembari terus berbincang. Tak diketahui apa isi obrolan keduanya.

Keakraban mereka berlanjut hingga duduk di kursi tamu undangan. Ganjar dan Mahfud terlihat duduk berdampingan.

Ganjar duduk di sebelah kanan, sedangkan Mahfud MD di sebelah kiri didampingi Said.

Beberapa tamu undangan yang melihat keakraban Ganjar dan Mahfud MD spontan menyebut keduanya cocok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com