JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, antaranggota masyarakat kerap terlibat perselisihan dalam urusan politik, padahal para elite partai politik yang bersaing justru bisa rukun.
"Kadang-kadang pemimpinnya sudah bareng-bareng sudah makan siang bareng, makan malam bareng, ngopi-ngopi bareng, yang di bawah masih ribut," kata Jokowi saat memberikan pidato pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Solidaritas Ulama Muda Jokowi yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (7/10/2023).
Presiden meminta masyarakat jangan sampai terpecah-belah karena berbeda pilihan politik. Sebab hal itu merupakan agenda rutin buat mencari pemimpin bangsa dan bukan ajang pertikaian.
Baca juga: Jokowi: Hati-hati Pilih Pemimpin pada 2024, 2029, dan 2034...
"Saya wanti-wanti Pemilu 2024 baik itu pilpres, pemilihan legislatif, dan pilkada gubernur, bupati, dan wali kota. Itu kita menjadi terpecah belah karena perbedaan pilihan, jangan," ujar Jokowi.
"Karena setiap tahun itu selalu ada, kita itu setiap lima tahun itu pasti ada pemilu. Jangan sampai karena beda pilihan menjadi tidak rukun, berbeda pilihan menjadi tidak bersatu," jelasnya.
Jokowi juga memberikan penekanan bahwa beda pilihan politik merupakan hal yang wajar.
Dia mengajak masyarakat sama-sama menjaga agar Pemilu 2024 berjalan lancar. Dengan begitu, Indonesia bisa mendapatkan pemimpin yang sesuai dengan keinginan rakyat.
Baca juga: Jokowi: Saya Wanti-wanti, Jangan Terpecah-belah karena Beda Pilihan
"Mari kita jaga sama-sama Pemilu 2024 agar berjalan dengan baik, Insyaallah berjalan dengan lancar, dan kita mendapatkan pemimpin, pemimpin rakyat yang sesuai dengan keinginan rakyat," ungkap Jokowi.
"Karena memang sekali lagi ke depan dibutuhkan pemimpin yang memiliki keberanian, dibutuhkan pemimpin yang bernyali, memiliki nyali yang tinggi, dibutuhkan pemimpin yang berani mengambil risiko karena yang dihadapi ke depan akan makin kompleks," tambahnya.
(Penulis: Dian Erika Nugraheny, Editor: Jessi Carina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.