Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani: Saya Enggak Lihat Jokowi "Cawe-cawe" di Partai Lain

Kompas.com - 30/09/2023, 19:31 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani mengaku tak melihat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut campur urusan atau cawe-cawe ke partai politik (parpol) lain untuk Pilpres 2024.

Ini disampaikan Puan ketika dia ditanya mengenai apakah bisikan Jokowi kepada bakal calon presiden (bacapres) PDI-P Ganjar Pranowo menjawab isu Kepala Negara cawe-cawe ke parpol lain.

"Saya enggak melihat Pak Jokowi punya cawe-cawe di partai lain," kata Puan ditemui di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Baca juga: Momen Jokowi Bisiki Ganjar di Tengah Rakernas PDI-P

Puan mengungkapkan, hal ini karena urusan Pilpres 2024 adalah murni kewenangan setiap ketua umum parpol.

Diketahui, Jokowi bukanlah Ketum parpol melainkan sebatas kader dari partai politik PDI-P.

"Karena semua ketua umum atau partai itu kan punya strategi masing-masing dalam memenangkan partainya dan capres atau cawapres dukungannya," ujar Puan.

Ketua DPR RI itu menyatakan, bisikan Jokowi ke Ganjar semakin menegaskan bahwa keduanya adalah kader PDI-P yang tidak berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca juga: Ungkap Alasan Gabung Kabinet Jokowi, Prabowo: Saya Tidak Mau Diadu Domba

Untuk itu, Puan berharap sosok pemimpin nasional setelah Jokowi adalah kader terbaik PDI-P.

"Jadi kalau kemudian kemarin terlihat akrab antara Pak Jokowi dengan Mas Ganjar, karena diduga bersebelahan, ya karena kan ya mereka berdua kader PDI Perjuangan yang kami berharap adalah nantinya presiden dan wakil presiden yang akan datang itu adalah kader terbaik PDI Perjuangan lagi," pungkas mantan Menko PMK itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku mengetahui keinginan partai politik menjelang Pilpres 2024.

Pernyatan itu Jokowi sampaikan di depan relawan pendukungnya ketika membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu (16/9/2023).

"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi, Sabtu, dikutip dari YouTube Kompas TV.

Baca juga: Jokowi Bisiki Ganjar soal Kedaulatan Pangan, PDI-P: Ini Kode Keras

Meski demikian, Jokowi tidak mengungkap informasi apa yang ia ketahui terkait keinginan partai politik itu.

Ia hanya menyebut informasi tersebut diperoleh dari aparat intelijen di bawah kendalinya, baik Badan Intelijen Negara (BIN), Polri, maupun Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com