Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo Subianto: Saya Sering Dihujat Difitnah, Terakhir Dibilang Mencekik Wamen

Kompas.com - 30/09/2023, 16:03 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan dirinya selama ini kerap mendapat hujatan dan difitnah.

Prabowo mengutarakan, ia terakhir kali difitnah terkait dugaan mencekik Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi dalam sebuah rapat kabinet di Istana.

"Saya ini bukan saya apa ya, tapi karena saya sering dihujat sering difitnah. Yang terakhir saya dibilang mencekik seorang wakil menteri di rapat kabinet lagi," ujar Prabowo dalam acara Seminar Nasional Institut Madani Nusantra di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (30/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyingung soal adanya pernyataan yang menuduhnya berkhianat karena memilih bergabung dalam kabinet pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga: Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Pilpres, Siapa Sudi Mengalah Jadi Cawapres?

Dia pun berharap agar pendukungnya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 tidak lagi kecewa karena keputusannya bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju.

Meski bergabung dengan pemerintahan Era Jokowi periode 2019-2024, Prabowo mengaku tidak pernah berubah dalam sikapnya untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia.

"Saya bukan membela diri. Tapi saya mau menyampaikan orang-orang yang mengatakan bahwa saya berkhianat bergabung Pak Jokowi ternayata saya hanya mau katakan saya tidak pernah berubah," ujarnya.

"Kalau (ibarat) lagu itu, lagu favorit saya itu itu dulunya, aku masih seperti yang dulu. Kesetiaanku kepada rakyat tidak pernah luntur," sambungnya.

Baca juga: Isu Dua Poros Pilpres 2024, PDI-P Sebut Kemungkinan Terbuka Duet Ganjar-Prabowo

Isu Prabowo cekik Wamentan

Adapun informasi soal peristiwa menampar dan mencekik pertama kali muncul dari media sosial dan menjadi viral pada beberapa hari lalu.

Kabar tersebut menyebutkan bahwa peristiwa penamparan yang dilakukan seorang bakal capres terjadi di Istana Kepresidenan menjelang rapat terbatas.

Disebutkan pula bahwa bakal capres tersebut adalah Prabowo, sedangkan wamen yang dimaksud adalah Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi.

Informasi di media sosial juga menjelaskan bahwa peristiwa yang dimaksud terjadi karena diduga Prabowo kesal Kementerian Pertanian tidak mendukung salah satu program yang ditugaskan Presiden Jokowi kepadanya.

Prabowo sendiri telah memberikan tanggapan soal isu tersebut usai mengunjungi pabrik alat utama sistem persenjataan (alutsista) PT Pindad di Jawa Barat, pada Selasa (19/9/2023).

Prabowo mula-mula tertawa mendengar pertanyaan wartawan terkait informasi peristiwa penamparan dan pencekikan itu.

Prabowo yang sedang berdiri di samping Presiden Joko Widodo kemudian menyatakan bahwa dirinya belum bertemu dengan sang wamen.

Baca juga: Duet Prabowo-Ganjar Dinilai Sulit karena Gengsi dan Marwah Politik

"Saya ketemu saja belum sama wamennya (wakil menteri)," ujar Prabowo yang diikuti tawa kecil.

"Enggak pernah itu. Selalu (dengan) menterinya (Menteri Pertanian) saya," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com