Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Sapa Tiga Ketum Parpol Pendukung Ganjar dengan Sebutan "Sahabat"

Kompas.com - 29/09/2023, 15:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menyebut tiga ketua umum partai politik pendukung Ganjar Pranowo, yakni Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (Oso) dengan sebutan sahabat.

Hal ini disampaikan Megawati kala menyapa sejumlah tamu undangan yang hadir dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P, Jumat (29/9/2023) di Jiexpo Kemayoran, Jakarta.

"Dan yang paling terutama adalah tiga sahabat kami, ketua umum partai, Bapak Mardiono dari Partai Persatuan Pembanginan, Bapak Hary Tanoe dari Partai Persatuan Indonesia (Perindo), lalu Bapak Oesman Sapta Odang dari Partai Hati Nurani Rakyat," kata Megawati menyapa.

Tiga ketum partai politik itu pun langsung berdiri ketika namanya disebut Megawati.

Baca juga: Kala Megawati Minta Izin Jokowi Ingin Pekikkan Salam Pancasila di Rakernas IV PDI-P

Pantauan Kompas.com, ketiganya duduk saling bersebelahan. Di samping mereka juga terlihat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan.

Setelah itu, Megawati meminta izin pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang turut hadir dalam acara karena ingin memekikkan salam Pancasila kepada hadirin.

Menurut Megawati, hal ini karena dirinya ditugaskan oleh Jokowi sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

"Maka seperti juga seizin bapak, kami ingin memperkenalkan, terutama siapapun yang merasa adalah Bangsa Indonesia dan mengakui ideologi Pancasila. Maka memperkenalkan suatu salam," ujar Megawati.

Presiden kelima RI ini pun langsung mengajak semua pihak untuk memekikkan salam Pancasila dengan tangan terbuka.

Baca juga: Sanjungan Ganjar buat Jokowi: Sebut Kader Terbaik PDI-P hingga Mentor Belajar

Para hadirin yang sebagian besar kader PDI-P itu pun bergegas berdiri dan mengikuti arahan Megawati itu.

Di akhir, mereka turut mengikuti perkataan Megawati yang mengucapkan "Merdeka".

"Silakan semuanya tetutama anak-anakku untuk berdiri dan menjawab salam Pancasila juga. Bagi para tamu terhormat, itu saya terserah. Setelah itu, lalu kita biasa harus merdeka tiga kali. Salam Pancasila. Merdeka!" tegas Megawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com