Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Roy Rening Mengeluh Suhu Rutan Puspomal Panas: Berat Badan Saya Turun

Kompas.com - 29/09/2023, 08:52 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Advokat Stefanus Roy Rening mengeluhkan suhu udara di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Mako Puspomal) Jakarta.

Hal itu disampaikan Roy Rening kepada majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat sebelum sidang dengan agenda pembacaan surat dakwaan jaksa KPK ditutup.

Diketahui, Roy Rening didakwa melakukan perintangan penyidikan atau obstruction of justice terkait pengusutan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menjerat mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe.

Baca juga: Didakwa Rintangi Penyidikan Lukas Enembe, Roy Rening: Ini Fiksi!

Di hadapan majelis hakim dan jaksa KPK, Pengacara Lukas Enembe itu menuturkan, suhu panas di Rutan Puspomal membuat berat badannya turun drastis.

"Rutan Puspomal tempat terpanas di Indonesia, jadi akhirnya (berat) badan saya turun jauh," kata Roy Rening dalam sidang di PN Tipikor Jakarta, Rabu (27/9/2023).

"Mohon minta perhatian pak jaksa, karena saya dititip di Pomal, fasilitas rutan itu diperbaiki karena bisa mempengaruhi saya dalam mengikuti persidangan berikutnya, terima kasih," imbuhnya.

Mendengar keluhan itu, ketua majelis hakim Rianto Adam Pontoh pun meminta Roy Rening menjelaskan maksud pernyataan tersebut. Hakim meminta pengacara Lukas Enembe itu langsung menyampaikan maksud atas keluhan kondisi suhu di rutan Puspomal yang disampaikan.

Baca juga: Stafanus Roy Rening Didakwa Rintangi Penyidikan Lukas Enembe

"Jadi rencananya mau gimana saudara? Apa ini maksud pertanyaan saudara itu? Apa?" kata hakim.

Roy Rening pun mengungkapkan, kondisi panas di rutan akan membuat dirinya tidak konsentrasi untuk menghadapi persidangan. Oleh sebab itu, ia meminta pihak KPK untuk memberikan fasilitas yang memadai agar para tahanan dapat fokus menghadapi proses hukum.

"Pertanyaan saya Yang Mulia, penjara rutan itu Pomal yang dititipkan ke saya hari ini, itu penjara terpanas, dia punya suhu 33 sampai 34 (derajat), jadi saya minta kalau memang kami dititipkan di sana fasilitasnya disiapkan," kata Roy Rening.

Baca juga: Roy Rening Jadi Otak Mobilisasi Massa Pendukung Lukas Enembe di Mako Brimob Jayapura

"Karena bagi saya, dalam menghadapi persidangan berikut ini, apalagi dengan dakwaan seperti ini, saya butuh pemikiran yang luar biasa untuk menghadapi ini," ucapnya.

Tidak hanya mengeluhkan kondisi rutan, Roy Rening juga meminta disediakan fasilitas komputer jinjing atau laptop. Pasalnya, laptop sangat dibutuhkan oleh Roy Rening untuk membuat nota pembelaan atau pleidoi.

Meskipun baru menghadapi sidang perdana pembacaan surat dakwaan, Roy Rening bakal mulai menyusun nota pembelaan atas kasus perintangan penyidikan yang dituduhkan kepadanya.

"Saya adalah seorang advokat tentu saya akan bekerja dari dalam tahanan untuk mengerjakan pleidoi saya, saya akan menulis pleidoi saya sendiri, walaupun akan ada pengacara saya," kata Roy Rening.

Baca juga: Vonis Lukas Enembe Akan Dibacakan dalam Sidang pada 9 Oktober

"Karena ada hal-hal yang menurut saya fitnah dan fiksi, sehingga saya tolong dikasih kesempatan," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com