Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca Kasus Brigadir J, Polri Diminta Jelaskan Penyebab Kematian Ajudan Kapolda Kaltara secara Ilmiah

Kompas.com - 25/09/2023, 11:58 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, meminta Polri menjelaskan secara ilmiah penyebab kematian salah satu ajudan Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya, yakni Brigadir Setyo Herlambang.

Hal ini agar tidak muncul asumsi liar terkait penyebab kematian Brigadir Setyo. Menurut dia, penjelasan dengan basis secara ilmiah atau scientific crime investigation (SCI) juga diperlukan untuk menjabarkan kasus ini.

“Memang kepolisian jangan tergesa-gesa memberikan pernyataan tanpa fakta-fakta sesuai bukti-bukti SCI, hasil forensik baik otopsi maupun balistik agar tak memunculkan asumsi liar,” ucap Bambang saat dikonfirmasi, Senin (25/9/2023).

Baca juga: Kematian Ajudan Kapolda Kaltara Diusut dengan Scientific Crime Investigation, Apa Itu?

Selain itu, Bambang juga meminta Polri berkaca dari kasus pembunuhan berencana yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terhadap ajudannya, Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat, di rumah dinas daerah Duren Tiga, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Diketahui, di awal pengusutan kasus tersebut, sempat ada rekayasa soal penyebab kematian Brigadir Yosua. Awalnya, disebutkan bahwa Yosua tewas akibat baku tembak antarsesama ajudan. Namun, belakangan diketahui Yosua ditembak oleh Ferdy Sambo.

“Kepolisian harusnya belajar dari kasus penembakan Brigadir Joshua di Duren Tiga setahun lalu,” imbuh Bambang.

Lebih lanjut, Bambang menilai ada kejanggalan terkait dugaan sementara penyebab kematian Brigadir Setyo. Setyo disebut tewas karena kelalaian saat membersihkan senjata api (senpi).

Kejanggalan ini juga muncul, lanjut Bambang, lantaran Setyo merupakan seorang anggota Brimob berpangkat Brigadir Polisi yang sudah memiliki masa kerja minimal lebih dari delapan tahun. Menurutnya, Setyo sudah seharusnya paham bagaimana menggunakan dan mengamankan senjatanya.

“Jadi sangat janggal kalau ada kelalaian sehingga tertembak senjatanya sendiri, kecuali memang disengaja atau bunuh diri,” ucapnya.

Baca juga: Propam Polri Awasi Penyelidikan Kematian Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas

Oleh karena itu, Bambang meminta Polri menjelaskan kasus ini secara jelas dan terbuka Jika perlu, lanjutnya, kasus ini diambil alih oleh Mabes Polri dan melibatkan pihak eksternal guna menghindari asumsi adanya konflik kepentingan atau conflict of interest.

“Makanya Humas harusnya menjelaskan dengan scientific crime investigation secara gamblang, di mana luka tembak pada jenazah yang menyebabkan kematian dan di mana posisi senjata dengan lebih rinci agar tak memunculkan asumsi ke mana-mana,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Brigadir Polisi Setyo Herlambang ditemukan tewas bersimbah darah di dalam kamarnya, yang ada di rumah dinas Kapolda Kaltara pada Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 13.00 Wita. Di sebelahnya ditemukan senjata api milik korban.

Polisi menyebutkan, dugaan sementara kematian Brigadir Setyo karena kelalaian saat membersihkan senjata api jenis HS-9.

"Dugaan sementara, korban sedang membersihkan senjata api. Jadi, akibat kelalaian," kata Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat saat dihubungi, Sabtu (23/9/2023).

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah meminta jajarannya mengusut kematian Brigadir Setyo Herlambang dengan menggunakan scientific crime investigation (SCI).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com