Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantor Bupati Pohuwato Dibakar, Polri: Situasi Sudah Kondusif

Kompas.com - 21/09/2023, 21:19 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menyampaikan, situasi di sekitar Kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo sudah berangsur kondusif setelah sempat dibakar oleh sejumlah massa yang melakukan unjuk rasa.

Adapun bagian depan kantor Bupati Pohuwato, Gorontalo dibakar setelah masyarakat dan penambang emas tradisonal melakukan unjuk rasa pada Kamis (21/9/2023)

"Tadi dapat laporan informasi terkini situasi di Gorontalo sudah kondusif," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Sandi Nugroho saat ditemui di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Sandi berharap kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk ke depannya.

Baca juga: Kantor Bupati Pohuwato Ludes Dibakar Pengunjuk Rasa

Dia juga mengimbau masyarakat untuk menahan diri ketika melakukan unjuk rasa serta bisa mengedepankan komunikasi dan mediasi untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

"Dan mudah-mudahan ini bisa menjadu pembelajaran buat kita semua bahwa perlu menahan emosi, perlu menahan diri dan mengedepankan komunikasi," ujarnya.

Diketahui, kebakaran di Kantor DPRD Gorontalo terjadi di bagian lobi di pintu masuk utama dengan mengeluarkan asap tebal pada Kamis (21/9/2023).

Api yang awalnya hanya membakar bagian depan dan tengah ini terus menjalar dan membakar ke bagian lain bangunan megah ini. Apalagi saat kejadian angin bertiup kencang, asap pun membumbung tinggi.

Baca juga: Gempa Bumi Tektonik Magnitudo 5 di Pohuwato Tidak Berpotensi Tsunami

“Kami sedang menyelamatkan diri, kantor kami sedang terbakar,” kata Ariyawan Mohamad, salah seorang pegawai di Kantor Bupati Pohuwato saat dihubungi.

Para pengunjuk rasa ini awalnya berkumpul di lapangan Desa Buntulia Utara, di sini mereka melakukan orasi. Sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga di lokasi ini.

Setelah ribuan orang berkumpul, mereka bergerak menuju kantor sebuah perusahaan tambang emas. Saat bergerak, massa pengunjuk rasa bentrok dengan aparat kepolisian.

Sebelumnya mereka juga mendatangi kantor bupati, para warga dan penambang emas tradisional ini merusak kantor perusahaan tambang emas yang melakukan usaha di daerah ini.

Sejumlah mobil operasional perusahaan digulingkan dan kaca-kacanya dipecah, demikian juga dengan kaca-kaca gedung dilempari batu. Infrastruktur perusahaan yang baru dibangun ini mengalami kerusakan serius.

Baca juga: Bertambah 2, Jumlah Tersangka TPPO yang Ditangkap Polri Capai 1.013 Orang

Massa yang tergabung dalam Forum Persatuan dan Ahli Waris IUP OP 316 dan Ahli Waris Penambang Pohuwato ini juga menghancurkan bangunan kantor KUD Dharma Tani.

“Pengunjuk rasa jumlah mencapai ribuan orang, mereka menuntut ganti rugi yang tidak kunjung selesai,” kata Rifan Abdul, salah seorang warga Pohuwato yang melihat kejadian.

Rifan Abdul berujar, Gedung DPRD juga diserbu ribuan warga. Gedung ini juga dibakar massa. Suasana Kota Marisa yang menjadi ibu kota Kabupaten Pohuwato itu pun sempat mencekam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com