JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti bercerita tentang dirinya yang sempat ditawari iklan ujian Paket C oleh Anies Baswedan.
Saat itu, Anies masih menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
"Harusnya waktu itu saya jadi iklan Paket C ditawarin sama Pak Anies. Tapi karena diganti Mendikbud-nya, enggak dibayar juga, Pak, saya," kata Susi saat menjadi pembicara dalam seminar nasional di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (13/9/2023).
Susi mengatakan, iklan ujian Paket C itu ditawarkan agar banyak warga tidak lulus Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat terinspirasi darinya.
Baca juga: PKS: Aher, AHY, Khofifah, Yenny, hingga Susi Pudjiastuti Punya Peluang Jadi Cawapres Anies
Terlebih saat itu, Susi menjadi sorotan karena mampu menjadi Menteri meski tidak lulus sekolah.
"Ini mau iklan Paket C supaya orang tidak malu ikut ujian Paket C (saat belum lulus sekolah)," tutur Susi.
Diketahui, Susi berhasil mendapatkan ijazah kejar paket C dari PKBM Bina Pandu Mandiri, Ciamis, pada Jumat (13/7/2018). Sebelum mendapatkan ijazah tersebut, Susi mengikuti ujian pada 11-13 Mei 2018.
Sebelumnya, Susi juga sempat mengatakan, tidak perlu malu apabila ingin melanjutkan sekolah yang putus di tengah jalan dengan mengikuti ujian kejar Paket C.
Sebab, ia pun melakukan hal yang sama saat jadi menteri.
Sebagai informasi, Susi merupakan anggota Kabinet Kerja periode 2014-2019.
Meskipun tidak memiliki pendidikan formal, kala itu Presiden Joko Widodo memercayakan jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan kepadanya.
Susi lahir pada 15 Januari 1965 di Pangandaran. Ayahnya bernama Haji Ahmad Karlan dan ibunya bernama Hajjah Suwuh Lasminah.
Baca juga: Menengok Elektabilitas Susi Pudjiastuti, Eks Menteri Jokowi yang Masuk Radar Cawapres Anies
Keduanya berasal dari Jawa Tengah, namun sudah lima generasi hidup di Pangandaran.
Setelah mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP, Susi kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMA Negeri 1 Yogyakarta, namun berhenti di kelas 2.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.