Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Udara Buruk, Menkes Sarankan Olahraga Sore Hari, Bukan Pagi dan Malam

Kompas.com - 12/09/2023, 10:19 WIB
Syakirun Ni'am,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyarankan olahraga di tengah kondisi udara yang buruk dilakukan pada sore ketimbang pagi hari.

Budi mengatakan, pada pagi hari partikel yang menjadi materi polusi udara atau polutan udara masih berada di bawah.

“Kalau mau pilih, sarannya ya sore saja,” kata Budi saat ditemui awak media usai menghadiri HUT Ke 12 Kompas TV di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Senin (11/9/2023).

Budi menyebut, partikel polusi udara itu akan naik dari permukaan seiring suhu yang memanas.

Baca juga: Tips Olahraga Nyaman dan Aman di Tengah Buruknya Polusi Udara

Karena itu, kata Budi, jika masyarakat mau berolahraga disarankan pada sore hari karena polutan udara atau PM 2.5 tengah berada di jumlah paling rendah.

“Kalau kita lihat sampai jam 6 sore itu yang PM 2,5 nya paling rendah. Kalau pagi dan malam dia masih ada di bawah (permukaan),” tutur Budi.

Budi membenarkan, akibat kualitas udara yang buruk di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) jumlah pasien yang menderita infeksi saluran pernapasan (ISPA) meningkat.

Meski demikian, kata Budi, penyakit tersebut bisa disembuhkan dan dirawat. Kementerian Kesehatan telah meminta Puskesmas di Jabodetabek memberikan perhatian kepada pasien ini.

Baca juga: Studi Ungkap Polusi Udara Juga Ganggu Kualitas Tidur

“Sedangkan yang pneumonia yang sampai ke paru itu mesti di-rontgen ke rumah sakit terdekat. Kalau tertangani sih, isu kesehatannya tidak fatal,” kata Budi.

Budi menuturkan, dalam penanggulangan polusi udara di Jakarta Kementerian Kesehatan bertugas di bagian hilir.

Kementerian Kesehatan berperan menjaga dan mengatasi bagaimana infeksi pernapasan bisa ditangani secara medis.

“Ada yang tugasnya mengurus sumbernya, ada Perindustrian ada transportasi ada yang mengurusi akibatnya. Nah saya yang mengurusi akibatnya,” kata Budi.

Baca juga: Satgas Pengendalian Polusi Udara Jakarta: Lebih dari 1 Juta Motor-Mobil Sudah Diuji Emisi

Sebelumnya, polusi udara di kawasan Jabodetabek menjadi sorotan karena kotor dan masuk deretan negara dengan udara terburuk di dunia.

Dalam sejumlah gambar, bahkan ruang udara di Jakarta tampak berwarna keruh.

Pada Minggu (10/9/2023) kualitas udara di Jakarta masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Dikutip dari laman pengukuran kualitas udara IQAir, indeks kualitas udara di DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB tercatat di angka 108.

Jakarta berada di peringkat delapan dalam urutan kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com