Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Nasdem dan Masyumi, KPK Tegaskan Pemanggilan Cak Imin Tak Terkait Politik

Kompas.com - 06/09/2023, 11:24 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri membantah pernyataan Partai Nasdem dan Partai Masyumi yang menyebut pemanggilan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kental muatan politis.

Menurut Ali, pemanggilan Cak Imin sebagai saksi telah dianggendakan jauh-jauh hari sebelumnya.

"Dia tidak paham proses hukum. Memanggil saksi itu diagendakan jauh hari sebelumnya. Karena seperti itulah aturan hukum acaranya dan KPK lakukan itu sebagaimana ketentuan hukum tersebut," ujar Ali dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip pada Rabu (6/9/2023).

Baca juga: Jejak Elektabilitas Cak Imin, Ketum PKB yang Akhirnya Dipilih Jadi Cawapres Anies

"Narasi seolah-olah dipanggil satu hari setelah deklarasi itu argumen keliru," lanjutnya.

Ali menjelaskan, surat panggilan kepada Cak Imin sudah dikirimkan pada 31 Agustus 2023.

Surat tersebut merupakan bagian dari jadwal pemanggilan sesuai dengan time line yang sudah disusun sebelumnya.

Menurut Ali, jadwal pemanggilan untuk Cak Imin juga sudah sesuai urutan terkait siapa saja saksi yang keterangannya akan dibutuhkan pada penyelesaian proses penyidikan perkara.

Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani beserta sejumlah kader mendatangi Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/9/2023). Mereka disambut Ketua DPP Bidang Teritorial Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani beserta sejumlah kader mendatangi Kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (5/9/2023). Mereka disambut Ketua DPP Bidang Teritorial Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendy Choirie atau Gus Choi.

"Lagipula apakah saat surat panggilan itu KPK buat, sudah ada proses politik dan deklarasi sebagaimana yang dia sebutkan? Saya kira sama sekali belum dan tak ada hubungannya sama sekali," jelasnya.

"Jadi jangan campuradukkan urusan penegakan hukum dengan proses politik tersebut. Ikuti saja proses hukumnya," lanjut Ali.

Dia pun meminta semua pihak sebaiknya mendukung upaya pemberantasan korupsi yang sedang KPK selesaikan.

"Bukan sebaliknya membangun narasi kontraproduktif semacam itu," tegas Ali.

Baca juga: Kamis, KPK Akan Periksa Cak Imin sebagai Saksi di Kasus Sistem Proteksi TKI

Sebagaimana diketahui, Muhaimin Iskandar sedianya diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sistem perlindungan atau proteksi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Kemenaker tahun 2012.

Jadwal pemeriksaan telah ditetapkan pada Senin (5/9/2023).

Namun, pemeriksaan ditunda setelah KPK telah menerima surat yang berisi permintaan tunda pemeriksaan dari Muhaimin.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Masyumi Ahmad Yani meminta pimpinan hingga deputi KPK berhenti bermain politik.

Baca juga: Partai Golkar dan Bola Panas yang Ditinggalkan Cak Imin di Koalisi Prabowo

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com