Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Cak Imin Duet, PDI-P Buka Peluang Koalisi dengan Demokrat

Kompas.com - 04/09/2023, 16:50 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PDI Perjuangan tak menutup pintu koalisi buat Partai Demokrat, usai partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan, partainya terus menjalin komunikasi dengan semua partai politik terkait Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, tak terkecuali Demokrat.

“(Komunikasi dengan Demokrat) masih terjalin dan terus terjalin. Tentu saja setelah ini kita mungkin akan melakukan silaturahmi untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan yang ada,“ kata Puan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (3/9/2023), dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: Anies Tinggalkan AHY, PDI-P: Ibu Megawati Sangat Membuka Diri jika Demokrat Bergabung

Pada saat bersamaan, Puan menegaskan bahwa partainya kini telah berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Dia menyadari bahwa dinamika politik masih sangat cair. Namun, Puan yakin koalisi PDI-P dan PPP tetap utuh hingga penyelenggaraan pemilu.

“Kami juga menyadari bahwa dinamika politik bisa saja kemudian terjadi suatu dinamika perubahan. Namun, sampai hari ini kami meyakini bahwa PPP akan tetap bersama PDI Perjuangan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Puan menyebut bahwa partainya akan mempertimbangkan kembali sosok bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Hal ini menyusul deklarasi Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan bakal capres-cawapres pemilu mendatang.

“Dengan situasi dan kondisi seperti ini, tentu saya, kami, harus mempertimbangkan lagi hal-hal dan kemungkinan-kemungkinan, kemudian yang nantinya menjadi keputusan kita,” kata dia.

Puan belum mau membocorkan waktu deklarasi cawapres Ganjar. Dia hanya menyebut, sosok pendamping Ganjar bakal diumumkan segera.

“Secepatnya (diumumkan bakal cawapres Ganjar),” tutur putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tersebut.

Sebelumnya, Partai Demokrat memutuskan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan buat Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Ini karena Anies memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres pendampingnya.

Baca juga: Sahroni: Anies Telepon AHY Sebelum Deklarasi, tapi Enggak Diangkat

Padahal, klaim Demokrat, sebelumnya Anies telah berkali-kali meminta Ketua Umum partainya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk jadi rekan duetnya pada pemilu presiden mendatang.

“Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Anies Baswedan sebagai capres di Pilpres 2024," ujar Sekretaris Majelis Tinggi Demokrat Andi Mallarangeng dalam jumpa pers, Jumat (1/9/2023).

Belakangan, Demokrat mengaku sudah move on dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan siap merapat ke koalisi lain untuk Pemilu 2024.

“Kami berjanji untuk tetap teguh di jalan perubahan dan perbaikan. Kami mengajak seluruh kader Demokrat untuk tetap solid dan mengikuti langkah-langkah yang akan diambil oleh pemimpin partai dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu,” kata AHY dalam pidato politiknya di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/9/2023).

“Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang visi kebangsaan dan etika politik,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com