Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Formappi Temukan 50 Caleg Punya Hubungan Kekerabatan, Bahkan Ada yang Boyong Satu Keluarga

Kompas.com - 01/09/2023, 14:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menemukan 50 calon legislatif (caleg) dalam Daftar Calon Sementara (DCS) Pileg 2024 yang memiliki hubungan kekerabatan dengan pejabat tertentu.

Peneliti Formappi Lucius Karus mengatakan, jumlah yang sebenarnya di lapangan sangat mungkin lebih banyak dibanding yang dirilis Formappi.

"Formappi menemukan 50 calon legislatif yang punya hubungan kekerabatan dengan pejabat tertentu. Walau ini tidak menggambarkan fakta dari semua caleg yang ada dalam DCS. Mungkin saja jumlahnya bisa lebih 50, bisa 100 bahkan 500," kata Lucius dalam konferensi pers dikutip dari YouTube Formappi, Jumat (1/9/2023).

Baca juga: DCS Caleg Perempuan Turun, Formappi: Keterwakilan Perempuan Masih Sekedar Formalitas

Ia menyampaikan, Formappi bahkan menemukan ketua partai yang memboyong istri hingga anak-anaknya ikut Pileg 2024.

Hal ini merupakan fenomena baru.

Sebab, pada pileg sebelumnya, dinasti politik hanya berputar antara ayah dengan anak, suami dengan istri, maupun ayah dengan keponakan.

"Ada ketua partai memboyong semua dari istri sampai anak-anaknya masuk dalam DCS 2024. Coba bayangkan kalau mereka menang. Saya bayangkan obrolan meja makan mereka tidak pernah obrolan menu," ucap dia.

"Tapi (obrolannya) terkait UU apa yang mau disahkan, dan bagaimana sikap mereka. Itu kalau mereka mau serius. Kalau enggak, mungkin mereka bicara warisan dari partai apa," kata dia.

Baca juga: Soal Sekeluarga Maju Jadi Caleg, Formappi: Politik Dinasti Tak Terelakkan

Ia juga mengatakan, meski tidak selalu berimplikasi jelek, dinasti politik di lingkup keluarga akan mengkonsolidasikan kekuasaan di sekitar dapur keluarga tertentu saja.

Politik dinasti, kata dia, memang tidak dilarang. Namun, tidak berarti pula diperbolehkan.

"Saya kira kita sudah sekian lama prihatin dengan kondisi partai politik yang dinilai banyak pihak sangat oligarki. Dan parpol yang oligarki akan semakin terkonsolidasi jika yang terpilih adalah politisi dari keluarga pemilik partai, atau keluarga ketum partai," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com