Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Oposisi di Parlemen jika Jadi Presiden, Anies Sebut Didukung 2 Fraksi Saat Jadi Gubernur DKI

Kompas.com - 29/08/2023, 18:31 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) Anies Baswedan tidak merasa terancam jika kelak harus memimpin dengan banyak partai oposisi di parlemen.

Menurutnya, hal itu sudah terjadi saat menjadi Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Saat itu hanya ada dua partai politik dari sembilan fraksi yang memberikan dukungan, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra.

Hal itu disampaikan Anies saat merespons pernyataan ketika mengisi "Kuliah Kebangsaan" di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI), Selasa (29/8/2023).

Anies ditanya, "jika terpilih jadi Presiden RI, apa yang akan dilakukan dengan partai yang tidak ikut dalam koalisi perubahan yang kini menjadi mayoritas?"

Baca juga: Mahasiswa UI Sindir Anies Belum Bayar Pemotongan Gaji ASN DKI yang Digunakan untuk Program Bansos Covid-19

"Ada sembilan partai dalam DPRD, yang mendukung kami dua, yang tujuh tidak dalam posisi mendukung, tapi apa yang terjadi?" kata Anies.

"Persuasi, sampaikan gagasan seperti yang saya sampaikan, gagasan disampaikan argumen dibangun, data dikumpulkan sehingga itu menjadi sebuah kekuatan," ujarnya lagi.

Anies mengatakan, kebijakan yang memiliki argumen kuat akan didukung oleh masyarakat dan tidak memerlukan otot politik untuk disetujui di parlemen.

"Kalau kebijakannya tidak mementingkan kepentingan umum kemudian dia partisan, maka dia perlu otot politik buat jalan, karena kalau tidak ada otot politik ide itu tidak jalan," kata Anies.

"Kenapa? Karena dia tidak pakai data, tidak pakai dasar saintifik, karena itu dia butuh otot politik," ujarnya melanjutkan.

Baca juga: Anies Sebut Konoha dan Wakanda di Medsos Jadi Tanda Demokrasi yang Ada Tidak Sehat

Sebaliknya, Anies mengatakan, jika ide tersebut berorientasi pada masyarakat luas, memiliki kajian ilmiah, dukungan yang minim di parlemen pun bisa tetap dilakukan.

"Jadi saya melihat, cara itu yang harus kita gunakan," kata Anies.

Diketahui, selain Anies Baswedan, dua tokoh yang digadang-gadang sebagai bakal capres akan dihadirkan mengisi "Kuliah Kebangsaan" di FISIP UI.

Keduanya adalah bakal capres PDI-P, Ganjar Pranowo dan bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Baca juga: Anies Kritik Skema Pembebasan Lahan dalam Pembangunan Jalan Tol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com