JAKARTA, KOMPAS.com - Kebersamaan Budiman Sudjatmiko dengan PDI Perjuangan (PDI-P) sejak 2004 silam akhirnya berakhir.
Aktivis Reformasi ini resmi dipecat PDI-P setelah mendukung bakal calon presiden (bacapres) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Sikap politik Budiman ini berbeda dengan arah PDI-P yang sebelumnya telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bacapres.
Lantas, seperti apa kronologi manuver Budiman yang berujung dipecat PDI-P? Berikut ulasannya:
Sosok Budiman dan Prabowo belakangan begitu melekat satu sama lain. Keakbaran ini berawal ketika Budiman menemui Prabowo di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2023).
Pertemuan kedua tokoh berlangsung selama kurang lebih 2 jam. Usai pertemuan, Budiman mengaku memiliki kecocokan dengan Prabowo.
Ia bahkan menganggap mantan Panglima Komando Cadangan Strategis (Pangkostrad) itu sebagai sosok pemimpin yang bisa membawa Indonesia lepas dari krisis global.
"Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya," kata Budiman.
"Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global," ujar Budiman.
Baca juga: Resmi Dipecat, Ini Rekam Jejak Budiman Sudjatmiko Selama di PDI-P
Budiman pun menilai, dibutuhkan kerja sama antara figur yang berlatar belakang militer dan intelijen dengan sosok yang punya rekam jejak sebagai aktivis untuk menghadap situasi ini.
"Kedua orang itu biasanya mampu berbicara hal-hal strategis secara komprehensif," katanya.
Sebulan setelah pertemuan di Kertanegara, Budiman secara mengejutkan menyatakan dukungan kepada Prabowo.
Dukungan ini bahkan disertai dengan deklarasi relawan bernama Prabowo Budiman Bersatu atau Prabu yang diumumkan di Marina Convention Center, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (18/8/2023).
Deklarasi relawan tersebut dihadiri langsung oleh Prabowo. Dalam momen itu, Budiman dan Prabowo menandatangani kesepakatan bersama sebagai simbol diresmikannya relawan Prabu di Kota Semarang.
Baca juga: Budiman Sudjatmiko: Surat Pemecatan Diterima Putri Saya yang Diberi Nama oleh Megawati
Budiman mengaku, pada era pra-Reformasi, dirinya dan Prabowo berada di poros berbeda. Saat itu, Budiman merupakan seorang aktivis, sedangkan Prabowo masih menjadi prajurit TNI.