Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Rekaman Suara Proklamasi RI, dari Lokananta ke Penjuru Indonesia

Kompas.com - 17/08/2023, 17:21 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Suara Presiden ke-1 Ir. Soekarno yang membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia barangkali tidak akan pernah dikenal oleh generasi saat ini jika tak ada peran dari Radio Republik Indonesia (RRI) dan studio rekaman Lokananta.

Suara Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 ternyata tidak direkam ke dalam media apapun.

Ketika itu momen pembacaan Proklamasi Kemerdekaan serta upacara pengibaran bendera hanya diabadikan melalui foto.

Baca juga: Momen HUT Ke-78 RI, Panglima Yudo: TNI Tak Ingin Kembali Masuk ke Ranah Politik Praktis

Kemudian pada 1951, Soekarno dibujuk untuk kembali membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan untuk direkam.

Soekarno pun setuju dengan gagasan itu. Proses rekaman dilakukan di studio milik RRI.

Setelah itu, rekaman suara Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dibawa ke Lokananta, Kota Solo, Jawa Tengah.

Di studio Lokananta itulah rekaman suara Soekarno membacakan teks proklamasi digandakan dengan piringan hitam.

Baca juga: Jokowi hingga Warga Rayakan HUT Ke-78 RI di Tengah Polusi Udara Jakarta


Piringan hitam berisi rekaman suara Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan itu kemudian disebarkan oleh Lokananta ke penjuru Indonesia.

Sampai saat ini, dokumen penting itu tersimpan rapi di Lokananta. Selain rekaman Proklamasi, ada juga lagu ”Indonesia Raya” instrumental pertama oleh komponis Belanda, Jos Cleber, versi tiga stanza.

Lokananta merupakan label rekaman yang memiliki studio dengan kualitas perekaman setara dengan studio Abbey Road di Inggris, tempat grup band legendaris The Beatles merekam karyanya.

Baca juga: Kaesang dan Sri Mulyani Menang Busana Terbaik di HUT Ke-78 RI, Dapat Hadiah Sepeda dari Jokowi

Studio Lokananta direvitalisasi pada 27 November 2022 dan selesai pada 7 Juni 2023. Saat ini lokasi itu menjadi daya tarik wisatawan dalam negeri.

Pengunjung bisa menikmati rekaman dari berbagai musikus seperti Gesang dan Waljinah yang tetap dilestarikan oleh Lokananta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com