JAKARTA, KOMPAS.com - Suara Presiden ke-1 Ir. Soekarno yang membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia barangkali tidak akan pernah dikenal oleh generasi saat ini jika tak ada peran dari Radio Republik Indonesia (RRI) dan studio rekaman Lokananta.
Suara Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 ternyata tidak direkam ke dalam media apapun.
Ketika itu momen pembacaan Proklamasi Kemerdekaan serta upacara pengibaran bendera hanya diabadikan melalui foto.
Kemudian pada 1951, Soekarno dibujuk untuk kembali membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan untuk direkam.
Soekarno pun setuju dengan gagasan itu. Proses rekaman dilakukan di studio milik RRI.
Setelah itu, rekaman suara Soekarno membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan dibawa ke Lokananta, Kota Solo, Jawa Tengah.
Di studio Lokananta itulah rekaman suara Soekarno membacakan teks proklamasi digandakan dengan piringan hitam.
Sampai saat ini, dokumen penting itu tersimpan rapi di Lokananta. Selain rekaman Proklamasi, ada juga lagu ”Indonesia Raya” instrumental pertama oleh komponis Belanda, Jos Cleber, versi tiga stanza.
Lokananta merupakan label rekaman yang memiliki studio dengan kualitas perekaman setara dengan studio Abbey Road di Inggris, tempat grup band legendaris The Beatles merekam karyanya.
Studio Lokananta direvitalisasi pada 27 November 2022 dan selesai pada 7 Juni 2023. Saat ini lokasi itu menjadi daya tarik wisatawan dalam negeri.
Pengunjung bisa menikmati rekaman dari berbagai musikus seperti Gesang dan Waljinah yang tetap dilestarikan oleh Lokananta.
https://nasional.kompas.com/read/2023/08/17/17214211/jejak-rekaman-suara-proklamasi-ri-dari-lokananta-ke-penjuru-indonesia