Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Singgung Copras-capres dalam Pidato Kenegaraan, dari "Pak Lurah" hingga Lari Maraton

Kompas.com - 17/08/2023, 06:10 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tahun 2023 dijadikan momentum oleh Presiden Joko Widodo untuk menyinggung dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden 2024.

Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menyinggung sejumlah hal mengenai dinamika pencalonan, dari sebutan "Pak Lurah" bagi dirinya hingga harapannya akan presiden masa depan.

1. Pak Lurah

Di awal pidatonya, Jokowi langsung menyinggung dinamika politik yang menurutnya sudah menghangat menjelang Pemilu 2024.

Ia lalu mengungkapkan keherannya mengenai pernyataan politisi yang berkata masih menunggu arahan dari "Pak Lurah" ketika ditanya soal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung oleh partai politik mereka.

"Kita saat ini sudah memasuki tahun politik, suasana sudah hangat-hangat kuku dan sedang tren ini di kalangan politisi dan parpol, setiap ditanya capres cawapresnya, jawabannya, 'Belum ada arahan Pak Lurah'," kata Jokowi.

Baca juga: Tak Tersindir Jokowi Singgung Banyak Baliho Pakai Fotonya, Prabowo: Ya Enggak Apa-apa Kan?

Jokowi mengaku sempat heran mengapa partai-partai politik harus menunggu arahan dari "Pak Lurah" untuk menentukan calon presiden dan wakil presiden yang hendak mereka usung.

Namun, pada akhirnya, Jokowi menyadari bahwa "Pak Lurah" adalah julukan yang disematkan kepadanya.

'"Belakangan saya tahu yang dimaksud Pak Lurah ternyata saya. Iya, saya jawab saja, saya bukan lurah, saya adalah presiden Republik Indonesia. Ternyata Pak Lurah itu kode," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi pun menegaskan bahwa ia tidak ikut campur dalam penentuan calon presiden dan wakil presiden oleh partai politik.

Baca juga: Rangkuman Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR 2023

Sebab, hal itu merupakan kewenangan partai politik dan gabungan partai politik, sedangkan dirinya bukanlah ketua umum partai politik maupun ketua koalisi partai.

"Jadi saya ingin mengatakan, itu bukan wewenang saya. Bukan wewenang 'Pak Lurah', bukan wewenang 'Pak Lurah' sekali lagi," ujar Jokowi.

2. Nasibnya jadi "paten-patenan"

Setelah membantah bahwa dirinya ikut campur dalam bursa pencalonan presiden dan wakil presiden, Jokowi menyampaikan bahwa memang sudah nasibnya sebagai presiden untuk terus dikait-kaitkan ke hal tersebut.

"Saya paham ini sudah menjadi nasib seorang Presiden untuk dijadikan 'paten-patenan' dalam bahasa Jawa, dijadikan alibi, dijadikan tameng," kata Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini pun menyinggung banyaknya foto dirinya yang dipasang di banyak tempat saat masa kampanye belum dimulai.

"Ya saya harus ngomong apa adanya. Saya ke provinsi A, eh ada, ke kota B, eh ada, ke kabupaten C ada juga, sampai ke tikungan-tikungan di desa saya lihat ada juga," ujar dia.

Baca juga: Naskah Lengkap Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo Tahun 2023

Halaman:


Terkini Lainnya

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Kunker di Mamuju, Wapres Olahraga dan Tanam Pohon Sukun di Pangkalan TNI AL

Nasional
Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Sebut Demokrasi dan Hukum Mundur 6 Bulan Terakhir, Mahfud MD: Bukan karena Saya Kalah

Nasional
Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Bobby Resmi Masuk Gerindra, Jokowi Segera Merapat ke Golkar?

Nasional
[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

[POPULER NASIONAL] Korps Marinir Tak Jujur demi Jaga Marwah Keluarga Lettu Eko | Nadiem Sebut Kenaikan UKT untuk Mahasiswa Baru

Nasional
Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Poin-poin Klarifikasi Mendikbud Nadiem di DPR soal Kenaikan UKT

Nasional
Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak, Menkes: Pasti Akan Masuk ke Indonesia

Nasional
Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Sidang Perdana Kasus Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Digelar Tertutup Hari Ini

Nasional
Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies 'Ban Serep' pada Pilkada Jakarta...

Saat PKB dan PKS Hanya Jadikan Anies "Ban Serep" pada Pilkada Jakarta...

Nasional
Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 25 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Dukung Pengelolaan Sumber Daya Alam, PHE Aktif dalam World Water Forum 2024

Nasional
Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Ridwan Kamil Sebut Pembangunan IKN Tak Sembarangan karena Perhatian Dunia

Nasional
Jemaah Haji Dapat 'Smart' Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Jemaah Haji Dapat "Smart" Card di Arab Saudi, Apa Fungsinya?

Nasional
Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Kasus LPEI, KPK Cegah 4 Orang ke Luar Negeri

Nasional
Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Soal Anies Maju Pilkada, PAN: Jangan-jangan Enggak Daftar Lewat Kami

Nasional
Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Kontras: 26 Tahun Reformasi, Orde Baru Tak Malu Menampakkan Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com