Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir dan Gibran Dinilai Jadi Calon Alternatif Dampingi Prabowo

Kompas.com - 14/08/2023, 13:40 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dinilai menjadi calon alternatif terkuat untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam soal sosok terkuat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Prabowo Subianto pasca-bergabungnya Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai pendukung Prabowo.

Kedua partai itu bergabung dengan Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa yang lebih dulu mendukung Menteri Pertahanan itu.

Baca juga: Pengamat: Golkar-PAN Dukung Prabowo karena Lebih Menjanjikan, KIB Bubar

Khoirul Umam yakin bakal ada negosiasi ulang soal bacawapres pendamping Prabowo setelah PAN dan Golkar bergabung.

“Dalam konteks figur yang bisa menjadi titik temu ini, Erick Tohir bisa menjadi alternatif,” kata Khoirul Umam kepada Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Menurut dia, Erick Thohir yang sejak awal berangkat dari PAN dengan mesin politik Muhammadiyah itu kemungkinan akan menghadapi resistensi kuat dari PKB dengan mesin politik Nahdliyyin.

Namun, jika Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini bisa meyakinkan PKB dengan segala kompromi dan kompensasi, peluang mendampingi Prabowo Subianto akan terbuka.

Baca juga: Dukung Prabowo Capres, PAN Tawarkan Erick Thohir Jadi Cawapres

Akan tetapi, jika PKB tetap kokoh dengan pendiriannya mendorong Muhaimin Iskandar, nama Gibran Rakabuming Raka berpeluang menjadi alternatif cawapres Prabowo Subianto.

Sebab, jika putra sulung Presiden Joko Widodo itu dipilih menjadi bacawapres pendamping Prabowo Subianto, Gibran Rakabumin Raka bisa memiliki dua fungsi strategis.

“Pertama, Gibran menjadi figur representasi keluarga Jokowi yang tidak terafilias dengan empat partai politik pengusung Prabowo,” papar Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina itu.

“Kedua, jika Gibran dipilih Prabowo menjadi cawapres, dia bisa memecah kekuatan Ganjar Pranowo dan PDI-P di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang selama ini dianggap sebagai markas basis pemilih loyal ‘merah’,” kata Khoirul Umam.


Adapun Partai Gerindra, PKB, Partai Golkar, PAN resmi berkoalisi untuk Pilpres 2024 dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Nasional
Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Nasional
Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Nasional
Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

Nasional
KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

Nasional
Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Nasional
Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Nasional
Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Nasional
Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Nasional
Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Nasional
7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com