JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Jaringan Pembela Hak Perempuan Korban Kekerasan Seksual Ratna Batara Munti mempertanyakan penyelenggara Miss Universe Indonesia yang memberikan syarat body checking dengan menanggalkan seluruh busana di hadapan lawan jenis.
Dia juga mempertanyakan pemotretan yang dinilai tak masuk akal dan bisa diduga sebagai kategori pelecehan.
"Kenapa sampai ada syarat harus telanjang dan foto-foto yang melecehkan, ini harus dipersoalkan izin acara tersebut," katanya kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (8/8/2023).
Ratna mengatakan, tindakan penyelenggara Miss Universe Indonesia sudah masuk kategori pelecehan seksual non fisik.
Baca juga: Takut Barang Bukti Hilang, Kuasa Hukum Finalis Miss Universe Indonesia Minta Polisi Gerak Cepat
Dia meyebut, tindakan itu sudah masuk kategori tindak pidana pelecehan seksual yang diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS).
"Ada pemberatan bila pelaku adalah bagian dari korporasi," katanya.
Dia juga menyebut sudah selayaknya peristiwa itu diproses hukum dan penyelenggara harus berani menghadapi hukum yang diduga dilanggar.
Ratna juga menyoal izin penyelenggaraan yang diberikan oleh pihak berwenang. Jika ketahuian memberikan izin terhadap acara yang diduga memiliki unsur pidana, Ratna menyebut pejabat yang memberikan izin juga bisa dikenakan sanksi.
"Kalau ada pejabat yang terlibat kasih izin dan seterusnya, harus dilaporkan," imbuh dia.
Baca juga: Takut Barang Bukti Hilang, Kuasa Hukum Finalis Miss Universe Indonesia Minta Polisi Gerak Cepat
Sebelumnya, Finalis Miss Universe Indonesia mengaku dibentak dan dimarahi ketika dirinya menolak berpose bugil.
Hal itu diungkapkan salah satu finalis berinisial PJ dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
"Semua bermula ketika kami mengikuti agenda fitting pakaian. Saat itu, saya diminta untuk mencoba sebuah gaun," ujar dia kepada wartawan.
Setelah memilih gaun yang sesuai, PJ lantas membawa gaun itu dan masuk ke ballroom untuk mengikuti sesi pemotretan.
Namun, sebelum sesi itu dimulai, oknum event organizer (EO) kontes kecantikan itu menyebutkan salah satu agenda tambahan, yakni body checking.
Kata PJ, ia disuruh melepas seluruh pakaian yang dia kenakan, termasuk pakaian dalam bagian atas.